Sejalan Tapi Beda Jalur
Jarak antar dua hati tidak bisa diukur dengan satuan meter. Sejauh apapun jaraknya, selama cinta berada pada gelombang dan frekwensi yang sama, hati tetap terasa dekat. Rindu tetap menunggu, meski kadang menyesakkan.
Jarak terjauh antar dua hati adalah ketika mati rasa oleh sakit hati atau luka batin. Tak ada kehangatan. Tak ada canda tawa. Tak ada lagi romantisme. Tak ada pula gairah dari hati. Semua dilakukan hanya karena kewajiban atau keharusan.
Jarak terjauh antar dua hati adalah ketika hilangnya kepercayaan oleh pengkhianatan. Banyak peran sandiwara dimainkan hanya untuk menyenangkan atau menenangkan yang lain, atau pula hanya untuk menutupi sesuatu.
Jarak terjauh antar dua hati adalah ketika ketulusan berubah menjadi keterpaksaan. Tak ada niat. Tak ada selera. Tak ada cinta. Tak ada rasa nyaman. Pura-pura bahagia. Kebersamaan hanya sekadar formalitas.
Jarak terjauh antar dua hati adalah ketika mencintai orang yang sudah tidak punya hati lagi atau ketika berjuang bersama dia yang sudah tidak mau berjuang bersama lagi.
Jarak terjauh antar dua hati adalah bukan terpisah oleh ruang dan waktu tetapi ketika sejalan tapi beda jalur atau seperti rel kereta api, sejalan tapi tak pernah ketemu.
Yoseph Pati Mudaj, Msf
