Lembata, NUSALONTAR.com — Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Gabriel Raring, melancarkan “serangan” kepada Partai Golkar. Hal itu tampak dalam postingan status Facebook yang diunggah hari ini, Rabu (10/02/2021).
Dalam postingan itu Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Lembata itu menulis judul “Percuma Bicara”, disertai dengan tangkapan layar pemberitaan media online Floresfiles.com tentang sayembara “Rakyat Bicara Golkar Mendengar,’ yang diadakan oleh Partai Golkar.
Sayembara itu sesungguhnya bermaksud untuk menggali gagasan masyarakat tentang strategi penanganan Covid-19. Namun Gabriel mengaitkan pemberitaan itu dengan situasi yang ada di Kabupaten Lembata.
Ketika ditanya melalui pesan whatsap tentang maksud postingannya, Gabriel menjawab, “Saya tahu, postingan itu tentang apa. Tapi saya ingin melihatnya secara lebih holistik. Biar di DPD Golkar dan masyarakat juga tahu seperti apa kader – kader mereka di daerah (Lembata) bekerja. Sebagai anggota DPRD saya geram karena apa yang kita bicarakan tidak pernah didengar. Di sini Bupatinya dari Golkar, Ketua DPR-nya juga dari Golkar. Tapi coba lihat apa yang terjadi di Lembata? Kacau balau. Makanya ketika saya lihat mereka posting Golkar ajak rakyat bicara, saya ‘gemas ngeri’. Tolonglah, jangan memanfaatkan semua situasi untuk kepentingan politik!”
Gabriel menambahkan, “Coba lihat saja keluhan masyarakat di media sosial, belum lagi yang kita jumpai dan kita dengarkan langsung. Miris bapa!”
“Silahkan jika ada orang yang menganggap apa saya lakukan ini politis dan sok – sokan. Saya tidak peduli. Karena sudah lelah juga kita berteriak,” beber Gabriel.
Berikut selengkapnya isi postingan Gabriel Raring di laman Facebooknya:
PERCUMA BICARA
Kami sudah bosan Bicara.
Kami butuh kerja nyata, menindaklanjuti yang kami Bicara.
Banyak hal didepan mata, yang segera direspon dg kerja nyata, bukan Bicara.
Infrastruktur dasar masyarakat, yang tak diperhatikan.
Proyek2 bermasalah & mangkrak dimana2.
Aset milik daerah yang tak terurus.
Retribusi yang melambung.
PAD yang tdk mencapai target tetapi
Honor selangit.
Hutang pihak ketiga yang belum tuntas dibayar.
Konsruksi dalam pekerjaan yang tak kunjung tuntas.
Karena COVID, Honorpun dibagi2.
Dan sudah banyak yang dibicarakan.
Percuma Bicara dihadapan orang2 yang hanya bisa mendengar, tapi telah di bungkam.
Percuma Bicara dihadapan orang2 yang hanya bisa mendengar, tapi tak berdaya.
Percuma Bicara dihadapan orang2 yang hanya bisa mendengar, tapi kepentingan dan motivasi pribadi & golongan selalu yg utama.
Percuma Bicara kalau setiap masalah, tak ada simpul penyelesaiannya.
Percuma Bicara kalau persoalannya bertambah semakin banyak.
Kerja…Kerja…Kerja…
Karena kami sudah BOSAN BICARA.
Kerja..Kerja..Kerja…
Karena kami sudah LELAH BICARA.
Mat siang buat kita semua.
(Diunggah bersama tangkapan layar judul berita media online Floresfiles.com dan foto Melki Laka Lena – red)
(JR)