KUPANG – Ketua Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) NTT Aloisius Bria Nahak mengatakan bahwa Komite Ekraf akan menghimpun semua pelaku ekraf yang ada di seluruh wilayah NTT. Hal itu disampaikan Alo di sela-sela kegiatan expo ekraf NTT yang berlangsung di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) NTT, Kamis (01/07/2021).
“Komite Ekraf ini adalah payung besarnya.untuk menghimpun semua UMKM Pelaku Ekraf yang berkecimpung di bidangnya masing-masing, seperti: gastronomi, kriya, media, dan lain-lain, untuk bersama-sama membangun NTT ini. Jadi, kami tidak hanya berkecimpung di provinsi, tapi kami sudah merencanakan untuk membentuk Komiite Ekraf di setiap kabupaten/kota, sehingga kita bisa bersinergi untuk menghimpun semua teman-teman pelaku ekraf,” jelasnya.
Menurutnya, para pelaku ekonomi kreatif selama ini sesungguhnya sangat merindukan ruang-ruang promosi seperti yang sedang berlangsung saat ini.
“Teman-teman pelaku ekraf selama ini sungguh merindukan kegiatan-kegiatan expo seperti ini. Mereka ingin memajang hasil keringat mereka, buah tangan mereka, karya-karya mereka. Mereka butuh dukungan. Dan saya sendiri merasa sangat bersyukur dan berbangga karena apa yang telah lakukan selama ini, yakni pendampingan-pendampingan terhadap para pelaku ekraf akhirnya berbuah manis,” ujarnya.
Kepada para pelaku ekraf, Alo mengucapkan kasih karena sudah datang dan menampilkan hasil karya mereka di expo ekraf NTT yang pertama kalinya diselenggarakan oleh Komite Ekraf bersama Disparekraf ini.
“Saya sangat berterima kasih sekali kepada teman-teman parekraf yang mau datang dan mempromosikan hasil karya mereka di sini sejak hari pertama launching, tanggal 29 Juni 2021 dan masih punya semangat yang sama hingga hari ketiga, Kamis 01 Juni 2021 ini. Itu luar biasa. Saya sebagai Ketua Komite Ekraf sangat berbangga. Terima kasih juga saya haturkan kepada teman yang telah mensponsori kegiatan ini, ada Bank NTT, Pertamina, dan Telkom yang telah merespon kegiatan ini dengan baik,” tuturnya.
Rencananya, tambah Alo, setelah expo di Dinas Pariwisata ini, akan ada expo lagi, bekerjasama Dinas Perindustrian NTT.
Alo menjelaskan bahwa Komite Ekraf memiliki empat program penting, yakni: Edukasi, Sosialisasi, Inovasi, Sosialisasi, dan Jejaring/Networking.
“Pada program Edukasi, kita memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM atau pelaku ekraf pemula agar lebih berani dan percaya diri dalam menjalankan usahanya. Jangan takut gagal, dan jangan berkecil hati karena semuanya butuh proses, tidak mungkin langsung menjadi besar. Kalau mau jadi besar, harus mulai dari yang kecil, dari yang biasa, tapi harus tekun,” tegasnya.
“Pada program Inovasi, kita melatih teman-teman pelaku ekraf untuk berani berinovasi dalam menghasilkan karya-karya mereka. Contohnya pot bunga di salah satu gerai ini. Pot itu terbuat dari handuk yang sudah tidak terpakai lagi, namun dimanfaatkan untuk sesuatu yang menghasilkan nilai ekonomis. Inovasi-inovasi seperti ini yang harus dikembangkan,” jelasnya.
“Contoh dari program Sosialisasi adalah expo yang sedang berjalan ini. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk yang dihasilkan teman-teman pelaku ekraf, melalui offline juga melalui promosi digital. Tman-teman media adalah bagian dari promosi digital itu,” tambahnya.
“Program keempat adalah Jejaring/Networking. Kita membangun jejaring untuk menghimpun semua pelaku ekraf di seluruh NTT. Rencana untuk membentuk Komite Ekraf Kabupaten/Kota adalah bagian dari pembentukan jejaring ini,” tandasnya.
Alo berharap rangkaian kegiatan expo yang akan ditutup Gubernur NTT Viktor Laiskodat pada Jumat (02/07/2021) ini bisa menjadi titik awal geliat ekraf NTT ke depan sehingga bisa menghasilkan pelaku ekraf yang tangguh, berkualitas, dan berdaya saing, baik di NTT sendiri, secara nasional, bahkan internasional. (JR)