NUSALONTAR.com – Bali – Seorang Imam (Biarawan) Katolik dari konggregasi Redemptoris (CSsR) mengucapkan terima kasih kepada petugas Citilink yang telah mengembalikan handphone (HP) miliknya. Imam yang biasa disapa Pater Kimy Ndelo itu mengucapkan rasa terima kasih melalui akun Facebook miliknya: Kimy Ndelo, pada Selasa (09/03/2021) malam.
Dalam postingan di akun Facebooknya itu Pater Kimy mengisahkan bahwa pada hari Selasa pagi, di Bandara Ngurah Rai, Bali, dirinya sempat senam jantung (panik). Penyebabnya adalah karena saat berada di ruang tunggu usai check in di counter Citilink, HP-nya tidak ditemukan di dalam tas.
“Pas duduk ruang tunggu iseng-iseng buka tas, mau ambil HP, seperti biasa. Ehhh, HP tidak ada lagi. Cari-cari bongkar seluruh isi tas, tetap tidak ada. Mulai panik. Cepat-cepat saya turun lagi ke tempat pemeriksaan X-ray, petugas bilang tidak lihat. Disuruh ke counter check in. Sampai di sana petugas pun bilang tidak lihat. Disuruh coba tanya lagi di bagian pemeriksaan X-ray. Kesana lagi tanya, sambil marah-marah sedikit, tetap tidak ada. Benar-benar makin panik. Separuh nyawa ada disitu soalnya,” tulis Pater kelahiran Sumba itu.
Melihat Pater Kimy mulai pasrah dan lemas, petugas di bandara menyarankan untuk menelpon ke ke nomor HP-nya (Pater Kimy) sendiri. Pater Kimy pun mencoba melakukan apa yang disarankan. Ternyata yang menjawab adalah salah satu petugas Citilink.
Dari penjelasan petugas yang menemukan, diketahui bahwa HP itu ternyata ketinggalan di tempat chek in. HP itu akhirnya dikembalikan ke Pater Kimy oleh petugas setelah dipastikan bahwa Pater Kimy benar-benar pemiliknya. Pater Kimy akhirnya bisa terbang ke Surabaya dalam keadaan lega.
Kepada para petugas di Bandara Ngurah Rai, Bali, Pater Kimy mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan mereka. Terutama kepada petugas Citilink yang baik hati dan jujur, yang telah menemukan dan mengembalikan HP-nya.
“Di tengah dunia yang sering membuat kita pesimis akan kejujuran dan kebaikan, ternyata masih ada orang-orang menjunjung tinggi integritas. Apa yang bukan miliknya tidak mau diambil begitu saja. Dia juga pasti tahu, yang namanya HP, walau mungkin harganya tak seberapa tapi sangat berarti bagi pemiliknya,” tulis Pater Kimy.
“Sekali lagi, terimakasih untuk kejujuran di Bandara Ngurah Rai. Tetaplah menjaga integritas ini. Bali adalah salah satu mutiara di Indonesia yang membuat banyak orang dari dalam dan luar negeri betah dan mencintai hidup di Bali,’ tutupnya.
Tulisan lengkap Pater Kimy Ndelo ditayangkan di rubrik Oase Nusalontar. (JR)