Oase – Nusalontar.com
Oleh: P. Kimy Ndelo CSsR*
Pagi-pagi hari ini di Bandara Ngurah Rai, Bali, saya sempat senam jantung. Setelah check in di counter Citilink mau menuju Surabaya, melangkah ke bagian pemeriksaan X-ray, terus lanjut ke ruang tunggu. Pas duduk ruang tunggu iseng-iseng buka tas, mau ambil HP, seperti biasa. Ehhhh HP tidak ada lagi. Cari-cari bongkar seluruh isi tas, tetap tidak ada. Mulai panik.
Cepat-cepat saya turun lagi ke tempat pemeriksaan X-ray, petugas bilang tidak lihat. Disuruh ke counter check in. Sampai di sana petugas pun bilang tidak lihat. Disuruh coba tanya lagi di bagian pemeriksaan X-ray. Ke sana lagi tanya, sambil marah-marah sedikit, tetap tidak ada. Benar-benar makin panik.
Melihat saya mulai pasrah dan lemas, petugas di situ sarankan coba telpon ke nomor sendiri. Mulailah telpon dan di ujung sana menjawab. “Apakah anda yang pegang HP saya?,” tanya saya sambil berharap jawaban yang baik. Di sana jawab, “Iya. Saya petugas Citilink. HP anda ditemukan di counter check in. Saya menunggu di gate 4. Sekalian sekarang Citilink mau boarding.”
Mulai lega. Lari lagi ke sana. Sampai di sana petugas tidak ada lagi. Saya lapor petugas Avsec. Mereka respon sangat baik. Rupanya petugas yang memegang HP saya sudah di pesawat menunggu saya. Dua petugas Avsec menemani sampai ke pesawat untuk memastikan HP saya benar di tangan orang itu dan kembali ke pemiliknya.
Begitu tiba di tangga pesawat, petugas turun sambil memegang HP saya. Konfirmasi kepemilikan dengan foto KTP dan password HP, semua oke. Kemudian foto bersama petugas lalu HP saya diserahkan kembali. Keringat yang bercucuran karena lari dan panik tidak dihiraukan lagi. Rasanya plong di dada.
Puji Tuhan. Akhirnya bisa lega terbang ke Surabaya. Terima kasih petugas bandara yang baik hati dan jujur.
Di tengah dunia yang sering membuat kita pesimis akan kejujuran dan kebaikan, ternyata masih ada orang-orang menjunjung tinggi integritas. Apa yang bukan miliknya tidak mau diambil begitu saja. Dia juga pasti tahu, yang namanya HP, walau mungkin harganya tak seberapa tapi sangat berarti bagi pemiliknya.
Sekali lagi, terimakasih untuk kejujuran di Bandara Ngurah Rai. Tetaplah menjaga integritas ini. Bali adalah salah satu mutiara di Indonesia yang membuat banyak orang dari dalam dan luar negeri betah dan mencintai hidup di Bali. **
*Pater Kimy Ndelo CSsR adalah biarawan Redemptoris, sekarang tinggal di Weetabula, Sumba Barat Daya.