Luar biasa! Tomas di Desa Ilekimok – Lembata Promosikan Kesehatan Pakai Bahasa Lokal

Masyarakat Desa Ilekimok - Lembata sedang mendengarkan promosi kesehatan (Foto: istimewa)
Masyarakat Desa Ilekimok - Lembata sedang mendengarkan promosi kesehatan (Foto: istimewa)

NUSALONTAR.com – Lembata – Seorang tokoh masyarakat (tomas) Desa Ilekimok, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, NTT, Siprianus Pereto Karangora benar-benar luar biasa.

Betapa tidak, hari ini (Selasa, 30/03/2021), tokoh masyarakat yang sudah tidak muda lagi itu mampu menghipnotis para pengunjung pasar Karangora yang terletak di desa tersebut untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Puskesmas Waiknuit dalam lanjutan kegiatan Pusling bernuansa “Good Pagi” (inovasi pendekatan pelayanan kesehatan ala Pemkab Lembata, red).

Bacaan Lainnya

Promosi kesehatan yang disampaikan oleh tokoh masyarakat tersebut merupakan salah satu inovasi yang digagas oleh Puskesmas Waiknuit.

Promosi dimaksud dilakukan berbarengan dengan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan kesehatan di ruang-ruang publik terutama di pasar termasuk hari ini di Pasar Karangora.

Disaksikan awak media ini, Siprianus dengan suara lantang tanpa teks menyerukan kepada semua pengunjung pasar agar tidak segan-segan memanfaatkan jasa pelayanan yang telah disiapkan oleh Puskesmas Waiknuit di tempat itu.

“Selamat pagi luku, rubo, ina, ama, kaka, waji…”, demikian sapaan pembuka Sang Promotor dalam bahasa setempat yang sempat direkam NUSALONTAR.com.

Kepala Puskesmas Waiknuit, Marcelus Duce Taranpiraq, A.Md.Kep yang hadir secara langsung di lokasi Pasar Karangora, ketika dimintai keterangannya mengatakan bahwa sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan,

Puskesmas Waiknuit tak akan pernah surut berkreasi dan berinovasi. Sebaliknya, Puskesmas Waiknuit akan terus berbenah dan menemukan pola pelayanan terbaik demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

“Kami tidak mau berhenti karena merasa puas dengan apa yang sudah ada. Hari ini kami di sini dengan konsep yang lebih seru dari Minggu lalu. Ama (panggilan hormat untuk laki-laki Lamaholot,red) bisa saksikan sendiri”, tutur Duce sembari menebar senyum khasnya.

Terkait jenis pelayanan yang diberikan hari ini di pasar tersebut, dr. Slamet Erikson Sitinjak sebagai penanggungjawab lapangan mengatakan, hampir semua jenis pelayanan disiapkan.

Karena itu, petugas yang dilibatkan juga cukup lengkap mulai dari perawat, bidan, petugas farmasi, petugas gizi, petugas laboratorium, sanitarian, pengelola good pagi sampai dokter.

“Sampai detik ini sudah ada 52 pengunjung pasar yang kita layani dengan berbagai keluhan. Masih banyak yang antri, Pak. Ada asam urat, gastritis dan hipertensi. Kami harap, kegiatan ini tetap berlanjut karena dampaknya sangat besar bagi wajah pelayanan kesehatan masyarakat”, urai dokter yang selalu tampil low profile tersebut.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata melalui Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Herman Yoseph Taranpiraq, S.Kep, Ns memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kreativitas dan inovasi yang dilakukan di semua Puskesmas khususnya dalam upaya mendekatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

Nyoman, demikian ia biasa disapa, mengharapkan agar semua Puskesmas terus melakukan inovasi dan menambah jenis pelayanan dalam kegiatan Pusling “Good Pagi” tersebut.

Untuk diketahui, pelaksanaan protokol kesehatan dalam kegiatan sebagaimana diberitakan hari ini dipantau oleh para petugas Perlindungan Masyarakat dan Relawan Covid-19 Desa Ilekimok, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, NTT.

Pantauan NUSALONTAR.com, protokol kesehatan di lokasi tersebut pada saat ini benar-benar diperhatikan. (Darko/JR)

Pos terkait