Buat Anak Jatuh Cinta Pada Buku, Simak Apa yang Dilakukan Rumah Baca Sukacita

Ev Sare, Pendiri Rumah Baca Sukacita Ende (Foto: Facebook Ev Sare)
Ev Sare, Pendiri Rumah Baca Sukacita Ende (Foto: Facebook Ev Sare)

NUSALONTAR.comEnde – Rumah Baca Sukacita (RBS) Ende menyelenggarakan kegiatan pelatihan membaca kreatif bagi para orang tua. Kegiatan ini terjadi di Biara FCJ Ende, pada Jumat (30/04/2021).

Kegiatan seperti ini pernah terjadi sebelumnya, yakni di bulan September tahun 2020. Rencananya, kegiatan ini hanya diperuntukan bagi para orang tua seputaran kota Ende. Namun, melihat tingginya peminat dari Sahabat Sukacita di luar kota Ende, akhirnya kali ini RBS memutuskan untuk melaksanakan kegiatan ini dalam dua metode yaitu luring dan daring (menggunakan zoom meeting) agar protokoler kesehatan bisa tetap dijalankan.

Bacaan Lainnya

“Karena harus mematuhi protokol kesehatan, maka kami membatasi kuota pendaftaran untuk kegiatan luring yaitu hanya sejumlah 15 orang. Selebihnya kami anjurkan untuk mengikuti melalui aplikasi zoom,” jelas tim pendaftaran, Mey Patty.

Dari data yang tercatat, dalam pelaksanaanya kegiatan ini diikuti oleh 15 Peserta luring dan 7 peserta daring. Para peserta ini datang dari beberapa daerah seperti: Ende, Larantuka, Maumere, Ambarawa, Yogyakarta, dan Jakarta. Mereka menyebut diri mereka Mama dan Kaka Sukacita.

Praktek membaca dalam kelompok
Praktek membaca dalam kelompok

Menurut Founder Rumah Baca Sukacita, Ev Sare, yang sekaligus juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini, pelatihan Membaca Kreatif adalah aplikasi dari program tahun 2021 Rumah Baca Sukacita yang merujuk pada gerakan Membaca Bersama, Bersama Bersukacita. Ini adalah sebuah inovasi untuk merangkul orang tua agar kegiatan membaca tidak hanya sampai pada tahapan kebutuhan namun menjadi suatu kebiasaan atau budaya.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pengalaman yang membahagiakan bagi anak dalam perkenalan perjumpaan awal mereka dengan buku. Dan hal itu paling mudah jika dilakukan bersama orang tua. Jadi, waktu berkualitas dapat diisi dengan kegiatan membaca bersama. Anak-anak akan mengingat bahwa saat pertama kali dia jatuh inta pada sebuah buku, saat itu dia lakukan bersama orang yang dia sayang. Kegiatan membaca sejatinya adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak, bukan beban,” urai Ev.

“Dengan demikian, saat bersama membaca dengan orang tua mereka, bersama pula mereka bersukacita. Kami sangat berjuang agar ini akan menjadi sebuah gerakan yang akan mempengaruhi lebih banyak orang tua. Paling kurang keluarga dan kenalan terdekat dari peserta yang sudah mengikuti pelatihan ini,” lanjut perempuan bersuara merdu itu.

Peserta kegiatan luring (foto: istimewa)
Peserta kegiatan luring (foto: istimewa)

Orang tua, kata Ev Sare, adalah panutan anak-anak. Kebiasaan yang dibangun oleh anak adalah sesuatu yang lebih banyak berasal dari rumah. Maka memperkuat sistem di rumah dengan merangkul orang tua menjadi salah satu langkah tepat untuk mewujudkan iklim yang menyenangkan bagi anak untuk memenuhi kebutuhan mereka akan sukacita membaca.

Dalam kesempatan tersebut, para Mama Sukacita mendapatkan beberapa materi dasar tentang betapa pentingnya kegiatan membaca bersama anak yang ternyata tidak saja berguna bagi anak namun juga mempererat relasi emosional anak dengan orang tua.

Selain itu, peserta juga memperdalam teknik memilih buku dan teknik membacakan. Semua peserta, baik yang mengikuti kegiatan secara luring maupun daring, diberi kesempatan untuk mempraktekkan cara membaca secara kreatif dan menyenangkan.

Peserta juga mendapatkan peneguhan dari Kaka Fadillah Kosasih, pegiat Read A Loud dari Jakarta dan Ibu Erna DL dari Jember – Jawa Timur, donatur Rumah Baca Sukacita yang juga sedang mempraktekkan kebiasaan baik membaca bersama anak-anaknya.

Mama Nozha, salah satu peserta yang hadir, mengungkapkan rasa sangat bersyukur karena bisa mendapatkan tambahan pengetahuan melalui pelatihan ini.

“Kegiatan ini berhasil memotivasi saya untuk berjuang lebih keras lagi dalam mendampingi anak saya. Memang benar, selama ini kami ingin anak kami suka membaca supaya pintar, tetapi kami tidak menyediakan apa yang mereka perlukan,” tutur Mama Nozha.

“Kami juga baru menyadari bahwa di rumah, kami bisa menciptakan kenangan pertama yang indah bersama anak dalam berkenalan dengan buku. Kami berharap kegiatan ini akan terus berlanjut. Kami tetap didampingi dan diberi kemudahan mengakses buku bacaan ramah anak oleh Rumah Baca Sukacita,” tandasnya. (JR)

Pos terkait