NUSALONTAR.COM – Maumere – Ketua Sekolah Tinggi Filsafat (STFK) Ledalero, Pater Dr. Otto Gusti Ndegong Madung berharap pastor-pastor Katolik diberikan kewenangan untuk memberkati pernikahan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Alasannya, ungkap Pater Otto, dalam sejarah gereja Katolik pernah keliru dengan kasus Galileo Galilei. Dimana dulu gereja Katolik menilai pusat alam semesta itu ada pada bumi. Namun, dalam penelitian sains yang dilakukan oleh Galileo Galilei, ia mengatakan pusat alam semesta itu matahari.
Hasil penelitian Galileo Galilei ini, ungkap Pater, bertentangan dengan gereja Katolik. Galileo dihukum karena gereja Katolik sama sekali tidak merasa senang dengan pandangan tersebut
“Baru di tahun 1992 ketika itu, Paus Yohanes Paulus II pun meminta maaf dan gereja Katolik memberikan pengampunan dan menerima kembali Galileo Galilei menjadi anggota gereja,” ungkap Pater Otto kepada mediaindonesia.com, Kamis (27/05/2021) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Selain itu kata dia, gereja Katolik juga pernah keliru soal kasus Dawkins Menurut gereja Katolik bahwa manusia dan alam semesta diciptakan dalam enam hari yang tertuang dalam kitab Kejadian. Namun, Dawkins pun membantah pernyataan gereja Katolik itu dengan menyatakan dalam teori evolusi telah membuktikan tidak ada Tuhan sehingga ia harus dihukum oleh gereja Katolik ketika itu. Tetapi kemudian, gereja Katolik akhirnya mengakui bahwa teori evolusi oleh Dawkins itu benar dan apa yang dikisahkan dalam kitab Kejadian itu hanya mitos.
Menurut Pater Otto Gusti, LGBT kerap mendapatkan kekerasan dan diskriminasi. Karena itu, dia berpikir gereja Katolik harus berpihak kepada mereka. Namun, secara sakramen pernikahan, gereja Katolik di Roma belum berpihak kepada kaum LGBT. Meski Paus Fransiskus menegaskan bahwa agar kita menghargai LGBT dengan memperlakukan mereka sebagai saudara dan saudari kita.
“Dari penjelasan saya diatas tadi, bahwa gereja Katolik juga pernah keliru. Jadi saat ini kita perlu dorong secara sakramen pernikahan di gereja Katolik sehingga mereka LGBT itu juga kedepannya bisa diberkati pernikahan oleh para Pastor Katolik,” ujar Pater Otto.(JR/Sumber: Mediaindonesia)