Terkait Teguran Plt. Bupati Lembata, Gabriel Raring Beri Komentar Menohok

Gabriel Raring

NUSALONTAR.COM

LEMBATA – Beberapa hari terakhir ramai diberitakan tentang teguran Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, kepada Plt. Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Paskalis Yoseph Setet. Teguran itu dilakukan Thomas Ola di hadapan para kepala desa dari Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Selasa (03/08/2021).

Bacaan Lainnya

“Jangan takut dengan Bupati, Sekda, Kadis. Saya dengar PLT Kadis PMD mengancam-mengancam orang. Hebat sekali. Bagus itu, hentikan. Hentikan semua yang mengintimidasi masyarakat, staf dan masyarakat kita. Kalau di antara kita sudah tidak saling menghargai, siapa lagi yang menghargai kita”, ungkap Plt. Bupati Lembata, Thomas Ola, dikutip dari AKSINEWS.COM.

Menanggapi teguran Plt. Bupati Lembata itu, anggota DPRD Lembata dari Fraksi Golkar, Piter Bala Wukak, pun mengungkapkan ketidakpercayaannya.
Piter Bala Wukak tidak percaya kalau Plt. Kadis PMD, Pace Punang, melakukan intimidasi.

“Kepentingan dia untuk intimidasi orang itu untuk apa? Orang pendiam macam Pak Pace tuh tidak mungkinlah melakukan sesuatu yang tercela model begitu. Saya kira, pak PLT Bupati ini terprovokasi oleh orang-orang yang ingin memperkeruh keadaan. Ini jelas Pak Plt. Bupati terprovokasi”, ujar Bala Wukak.

Berbeda dengan Bala Wukak, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lembata, Gabriel Raring justru mendukung teguran Plt Bupati Thomas itu. Gabriel Raring bahkan mengapresiasi ketegasan Plt Bupati Lembata itu dalam menegur bawahannya secara terbuka.

“Saya mengapresiasi ketegasan dan keberanian Plt Bupati yang secara lugas, tegas, dan terang benderang memberi teguran tersirat secara umum untuk ASN Kabupaten Lembata, meskipun hanya dialamatkan pada salah satu Kadis. Saya secara pribadi sangat mendukung, karena pola ‘ancam-mengancam’ selama kepemimpinan almarhum Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, sering terjadi. Bahkan secara terang benderang dipertontonkan, yang melawan, membangkang, tidak taat dan loyal maka langsung di-non job-kan, di-SPT-kan (Surat Perintah Tugas), di-staf ahli-kan, dan banyak pula yang pangkatnya diturunkan,” sebut Gabriel Raring melalui pesan WhatsApp yang dikirim ke Redaksi NUSALONTAR.COM.

Menurut Gabriel, teguran dalam konteks menajemen kepemimpinan sebuah organisasi termasuk organisasi pemerintahan, itu hal yang biasa dan wajar-wajar saja.

“Sayang kalau teguran seperti itu disimpulkan sebagai akibat dari perbuatan provokasi. Berlebihan dan tendensius kesimpulan ini. Teguran itu hal yang sangat positif, apalagi disampaikan secara terbuka dalam rapat. Harus kita lihat bawah teguran itu ditujukan kepada semua ASN dalam jabatan struktural maupun fungsional di lingkup Kabupaten Lembata, agar kebiasaan ‘ancam-mengancam’ yg selama ini dilakukan bisa diminimalisir dan ditiadakan dalam dinamika pemerintahan. Bagi saya Plt. Kadis PMD hanya sebagai sampel yang dipakai Plt Bupati untuk menegur semua ASN lingkup Kabupaten Lembata,” tohok Gabriel.

Gabriel berharap agar Plt. Kadis PMD tidak tersinggung dengan teguran itu. “Saya harap Plt Kadis PMD tidak perlu tersinggung dengan kejadian ini, apalagi kita yang lain. Sekali lagi, teguran itu hal yang normal, positif dan wajar-wajar saja, untuk dan atas nama mengingatkan sekaligus memperbaiki manajemen tata kelola birokrasi yang selama ini sangat dipengaruhi oleh manajemen kepemimpinan Top Leader, yang cenderung memakai strategi ABS alias Asal Bapa Senang,” tegasnya.

Bagi saya, sambung Gabriel, sepeninggalan almarhum Bupati Lembata, Yentji Sunur, Lembata sangat membutuhkan seorang pemimpin yang tegas, berani, apa adanya, dan blak-blakan, dalam bertutur dan bersikap dalam membuat kebijakan dan atau keputusan secara objektif dan profesional untuk kebaikan bersama dalam pelayanan kepada masyarakat; jauh dari rasa suka tidak suka, atau sentimen subjektif yang tendensius.

Gabriel pun meminta Thomas Ola Langoday untuk melanjutkan ketegasannya di sisa waktu kepemimpinannya itu.

“Lanjutkan Bapak Plt. Bupati Lembata, dengan ketegasan tutur dan sikap di sisa waktu kepemimpinan yang tinggal 10 bulan ini. Di pundak Bapak bergelantungan harapan seluruh masyarakat Lembata. Luruskan yang bengkok-bengkok, ratakan yang lekak-lekuk, dan bersihkan sampah-sampah yang tercecer dan berserakan di mana-mana. Letakkan dasar yang kuat, sebelum Bapak mengakhiri masa jabatan, biar ujungnya happy ending. Semoga Tuhan dan leluhur Lewo Tanah memberkati dan selalu bersama Bapak,” tutup Gabriel. (JR)

Pos terkait