LEMBATA – Dunia sampai dengan saat ini masih dilanda derita Covid-19. Tak seorangpun secara tegas memastikan sampai kapan berakhirnya virus ini.
Di samping itu, upaya vaksinasi massal Covid-19 yang digalakan pemerintah dari berbagai instansi berskala lokal, regional, nasional, dan internasional menjadi optio fundamentalis untuk meredam penyebaran virus ini.
Selain Sinovac dan AstraZeneca, pemerintah juga menggunakan Moderna untuk vaksin Covid-19.
Diberitakan Kompas.com, Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan 5.102.300 dosis vaksin Moderna untuk vaksinasi Covid-19 di 34 provinsi.
“Vaksin buatan perusahaan Amerika Serikat itu merupakan vaksin Covid-19 dengan platform mRNA dengan nukleosida dimodifikasi yang dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 sehingga dapat mencegah penyakit Covid-19,” ungkap Siti Nadia Tarmizi yang dikutip dari Kompas.Com Kamis (19/08/2021).
Sebagai pelayan kesehatan kepada masyarakat umum dan menjadi garda terdepan karena berpotensi langsung bersentuhan dengan para pasien, maka pihak Puskesmas Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata mengadakan kegiatan penerimaan vaksinasi Moderna sebagai “booster” atau suntikan ketiga kepada para tenaga kesehatan (nakes).
Penerimaan vaksin Moderna bagi 14 orang Nakes di Puskesmas Hadakewa itu terjadi pada hari Rabu (25/08/2021). Kegiatan Vaksinasi itu bertempat di Aula Kantor camat Lebatukan pada pukul 10.30 sampai 12.30 WITa.
Pantauan wartawan NUSALONTAR.COM, selain pelayanan vaksinasi Moderna, para nakes terlebih dahulu memberikan pelayanan kepada masyarakat umum yang menerima vaksinasi tahap satu jenis Sinovac.
“Total masyarakat yang terima vaksin tahap satu jenis Sinovac hari ini (25/08/2021) ada 22 orang,” kata seorang nakes saat dihubungi wartawan.
Petrus Yulianus Lasan (29), selaku dokter umum di Puskesmas Hadakewa mengatakan bahwa vaksin Moderna merupakan vaksin terbaru yang diberikan kepada petugas kesehatan.
“Secara kualitas, vaksin ini (Moderna, red) jauh lebih baik karena efikasi atau kemanjurannya harus mencapai 94 persen. Berbeda dengan vaksin jenis Sinovac,” terang Lasan.
Lebih lanjut Lasan menjelaskan bahwa vaksin Moderna itu baru disimpan dalam keadaan dingin dan beku atau pada mesin pendingin bersuhu minus 25 derajat celsius sampai dengan minus 15 derajat celsius di fasilitas dinas kesehatan. Selain itu, dalam durasi waktu 15 menit pasca vaksin mencair, baru digunakan pada fasilitas pelayanan.
“Hari ini kami mendapat satu vial vaksin dari dinas kesehatan kabupaten Lembata sehingga terbatas untuk 14 orang saja”, ungkap Lasan sembari mengaku dirinya tamatan SMPN 1 Nubatukan.
Kata dia, kesadaran masyarakat untuk menerima vaksin sejatinya menjadi tanggung jawab dan peran aktif dari semua pemangku kepentingan bukan hanya tenaga Kesehatan.
“Memang sudah menjadi tugas nakes, mau tidak mau kerja kita adalah edukasi, edukasi, dan edukasi masyarakat,” ungkap Lasan.
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang tahun 2017 itu mengharapkan supaya tugas dan fungsi edukasi harus tetap digalakkan secara terus-menerus dengan kerjasama semua pihak.
“Tentunya, sebagian masyarakat masih minim informasi tentang vaksin, akan tetapi tugas kita satu-satunya adalah mengedukasi kepada mereka. Jika kita menjelaskan dengan baik tentunya masyarakat mengerti dan mau divaksin. Intinya, masyarakat harus mengerti bahwa dia mau divaksin Karena kita tahu manfaatnya untuk melindungi bukan karena tuntutan perjalanan, dan lain sebagainya,” pungkasnya. (Dedi Lengari)