LEMBATA – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lembata menyelenggarakan kegiatan penguatan kepada para Guru Agama Katolik sewilayah Kecamatan Lebatukan.
Kegiatan yang dilakukan sebagai persiapan menyongsong Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah tersebut terjadi di gereja Paroki St. Laurentius Hadakewa, Kamis, (26/08/2021).
Kepala Kantor Kemenag, Haji Ishak, dalam sambutannya mengimbau tentang pentingnya penguatan kapasitas dan peranan penting sebagai guru agama.
“Sebagai seorang guru Pendidikan Agama Katolik (PAK), harus mendalami empat konsep, yakni: identitas sebagai guru, mengedepankan moralitas berkompetisi (berkolaborasi), dan punya visi dan misi,” sebut Ishak.
Ishak menekankan, guru PAK harus menjadi fondasi yang kuat untuk membangun ahklak generasi muda ke depan.
Dalam kesempatan yang sama, Contasia Carmelitas selaku Kepala Bidang Pendidikan Katolik menekankan hal-hal teknis yang menjadi pedoman dasar dan perhatian sebagai seorang guru.
“Tugas dan fungsi pokok sebagai guru adalah bekerja dengan sungguh-sungguh yang dibarengi dengan standar, komitmen, tanggung jawab, proses, dan tujuan yang jelas,” ungkapnya.
Contasia juga menekankan, sebagai guru harus kreatif menciptakan pembelajaran agama yang menyenangkan, khususnya di masa pandemi ini. “Jangan menjadikan mata pelajaran agama itu seperti anak mencakar matematika dari awal sampai akhir,” imbuhnya.
“Sebenarnya pendidikan agama (Katolik, Red) itu menarik karena mengajarkan tentang perilaku dan kesaksian hidup. Oleh karena itu, sebagai guru harus mengajarkan kepada anak sebuah agama yang hidup,” tambah Contasia, yang berasal dari Bola, Kabupaten Sikka itu.
Pada tempat yang sama, Boni Takane selaku Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) wilayah Kecamatan Lebatukan memberikan gambaran umum sebagai ketua koordinator wilayah.
“Keadaan Guru PAKat yang terhimpun dalam wadah KKG (Kelompok Kerja Guru) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) sewilayah Kecamatan Lebatukan dan jumlah sekolah yang ada di Lebatukan terdiri dari 19 SD, 6 SMP dan 1 SMA,” terang Boni.
Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan tersebut terdiri dari: KKG SD 20 orang, KKG SMP 10 orang dan MGMP SMA 3 orang.
Pada materi inti dalam kegiatan pembinaan guru agama tingkat SD, SMP, SMA itu juga dibuka sesi dialog dan diskusi bersama. Adapun hal-hal yang didiskusikan yakni, kesulitan guru dalam menjalankan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 baik itu secara daring maupun luring, juga kesejahteraan guru-guru bukan PNS yang mengabdi di wilayah pedalaman. (Dedi Lengari).