ENDE – Pro-kontra terkait isu pengancaman oleh sekelompok orang terhadap Ketua Fraksi PDIP DPRD Ende, Vinsen Sangu, semakin memanas.
Di media sosial, terutama di grup-grup Facebook, netizen semakin gencar memberi pendapat dan penilaian terkait kasus, yang oleh Vinsen Sangu disebut praktek premanisme tersebut.
Akun M Belut dalam postingannya di grup Facebook FORUM “GARE BEGO” MENUJU ENDE LIO SARE PAWE, mengeritik aksi premanisme yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap Vinsen Sangu.
“Kami masyarakat mengutuk keras aksi premanisme yang dilakukan sejumlah orang tak dikenal terhadap ADPRD ENDE VINSEN SANGU. Aksi premanisme yang dilakukan itu dinyatakan sebagai musuh DEMOKRASI. Hari ini, Ende dinyatakan bukan menunjukan jati diri sesungguhnya, sedang berada pada situasi tidak baik. Aksi premanisme yang dilakukan oknum tak dikenal terhadap ADPRD VINSEN SANGU melukai hati masyarakat yang akan menciptakan rasa takut, membunuh fungsi kontrol DPRD terhadap kebijakan yang tidak pro rakyat. Aksi premanisme yang dilakukan sebenarnya adalah serangan terhadap nilai-nilai demokrasi. Sesungguhnya ini adalah suatu pertanda bahwa pembunuhan ruang demokrasi masyarakat. Ini adalah ancaman besar terhadap masyarakat. Aksi premanisme ini adalah bermula pada sikap kritis VINSEN SANGU TERHADAP KEBIJAKAN PIMPINAN KABUPATEN ENDE, SUNGGUH MIRIS JIKA PIMPINAN MEMGADOPSI SIKAP ANTI KRITIK. LALU INGIN BERTINDAK SEMAU SAYA. INI ADALAH SEBUAH PERINGATAN KERAS UNTUK MASYARAKAT KABUPATEN BAHWA AKAN ADA AKSI PREMANISME SELANJUTNYA TERHADAP SIKAP KRITIS MASYARAKAT,” tulis akun dengan nama M Belut di grup Facebok FORUM “GARE BEGO” MENUJU ENDE LIO SARE PAWE.
Akun Kizs Waja Rebo dalam postingannya per hari ini, Jumat (17/09/2021), meminta agar persoalan antara Vinsen Sangu dan Bupati Djafar bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
“Sebagai Sahabat seperjuangan, saya hanya bersaran: Baik Delu Vinsen Sangu maupun Bupati Ende, Sebaiknya persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan. Tidak usah dibawa ke meja hukum, demi Kabupaten Ende tercinta ini ! Urusan dampak sosial, percayakan pada kami untuk menjelaskannya ke ruang publik. Insha Allah kami akan menjelaskan dengan segenap kemampuan yang kami miliki,” tulis Kizs Waja Rebo.
Ada lagi akun atas nama Sam Wilfrid berkomentar, “Pak Bupati jangan bawa para premanisme utk ancam anggota DPRD kab. Ende. Sebagai masyarakat kami mea (malu, red).”
Sementara itu, Bupati Ende, Djafar Achmad, ketika dikonfirmasi NUSALONTAR.COM pada Jumat (17/09/2021) sore, terkait pernyataan Vinsen Sangu yang menyudutkan dirinya, melalui pesan WhatsApp hanya menjawab singkat, “Saya no coment”.
Untuk diketahui, sebelumnya diberitakan bahwa ada sekelompok orang ke Kantor DPRD Ende untuk mencari dan mengancam Vinsen Sangu.
“Rabu, 15 September 2021, segerombolan orang mendatangi kantor DPRD Kabupaten Ende dan menemui ketua DPRD untuk mencari saya bahkan mengancam saya, adalah bentuk premanisme yang merusak tatanan berpemerintahan dan berdemokratisasi yang baik,” ungkap Vinsen dalam keterangan tertulisnya kepada awak media.
Vinsen menduga atau mencurigai bahwa Bupati Djafar ada di balik aksi premanisme yang mengintimidasi dirinya.
“Sikap kritis saya selama ini adalah ditujukan kepada Pemerintah Daerah kabupaten Ende. Sangat sulit untuk menghindari dugaan atau kecurigaian kalau aksi premanisme ini ada hubungannya dengan Bupati Ende. Karena itu sebagai wakil rakyat, saya meminta Bupati Ende untuk tidak perhadapkan sikap kritis saya ini dengan premanisme tapi hadapilah saya dengan sajian data, kajian ilmiah, dan fakta kebaikan kebijakan-kebijakan yang saya kritisi selama ini,” paparnya. (JR)