KUPANG – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Koperasi Kredit (Kopdit) Swasti Sari kembali meresmikan Kantor Kas baru. Kantor Kas yang baru diresmikan pada tanggal 24 November 2021 itu berada di Desa Pariti, yang menjadi wilayah operasional dari Kantor Cabang Oesao.
General Manager Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan dalam sambutannya pada acara peresmian Kantor Kas tersebut, mengungkapkan bahwa tonggak utama yang menjadikan Kopdit Swasti Sari besar (urutan ke-5 secara nasional, red) seperti sekarang adalah para anggota.
John Helan, demikian ia biasa disapa, bahkan menyebut para anggota Kopdit Swasti Sari sebagai ‘raja dan ratu’, untuk menunjukan betapa pentingnya keberadaan anggota di Kopdit Swasti Sari.
“Mereka yang memakai sarung, mereka yang hanya memakai sandal jepit, bahkan tidak beralas kaki, mereka inilah yang telah mengangkat NTT ke level nasional. Para anggota adalah ‘raja dan ratu’ di Kopdit Swastisari. Berkat keberadaan mereka sebagai anggota, maka Kopdit Swastisari bisa bertumbuh besar seperti yang kita saksikan sekarang. Para anggota yang hidupnya sangat sederhana itulah yang telah mengangkat martabat NTT, mengangkat Kopdit Swasti Sari ke level nasional,” tuturnya.
Atas dasar itu, John Helan mengemukakan bahwa Kopdit Swasti Sari memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengangkat harkat dan martabat para anggota yang pada umumnya sangat sederhana itu, agar mereka bisa mandiri dan bermartabat, baik secara sosial maupun (terutama) secara ekonomi.
Empat Filosofi
Pada kesempatan peresmian itu, GM John Helan mengemukakan 4 filosofi yang dimiliki oleh Kopdit Swasti Sari. Keempat filosofi itu adalah:
Pertama, Pendidikan. Semua anggota harus tahu untuk apa saya masuk koperasi swastisari. Apa tujuan dari kita berkoperasi. Untuk mengetahui semua hal itu, para anggota harus mengikuti pendidikan yang diadakan oleh manajemen.
Kedua, Swadaya. Kopdit Swasti Sari, kata John Helan, mengajarkan anggotanya untuk mandiri. Berdiri di atas kaki sendiri. Oleh karena itu setiap anggota harus membangun ketahanan rumah tangga sendiri, Kita tidak ingin jadi pengemis. “Kita harus menjaga dan mengatur rumah ekonomi rumah tangga kita sendiri.
Ketiga, Solidaritas. Saling membantu di antara sesama anggota. Dengan saling membantu, Kopdit Swasti Sari akan menjadi sangat kuat. Uang yang disimpan selain berguna untuk diri kita sendiri juga berguna untuk orang lain.
Uang yang terkumpul itu akan kembali membantu kita untuk mengembangkan usaha, beli tanah, beli rumah, dsb.
Keempat, Keberagaman dalam persatuan. Di Kopdit Swasti Sari tidak membedakan suku, agama, etnis, dll. Semua anggota (dan manajemen) harus bersatu meskipun dari keberagaman.
Empat filosofi ini kata GM John Helan, membuat Kopdit Swasti Sari ibarat gadis cantik yang tiap hari dilirik dan dipinang oleh pemuda tampan. Tiap hari orang datang untuk bergabung.Tiap bulan anggota baru bertambah 3 sampai 4 ribu orang. Aset juga bertambah 12 sampai 18 miliar tiap bulan.
Kantor Cabang Oesao Maju Pesat
GM John Helan mengungkapkan bahwa Kantor Cabang Oesao merupakan salah satu kantor cabang yang perkembangannya cukup pesat
“Cabang Oesao adalah aset terbesar kedua setelah Kota Kupang. Uangnya sudah tembus 200 miliar. Anggota sudah 20 ribu. Kita bekerja untuk banyak orang, berbuat untuk banyak orang, sehingga kita percaya bahwa banyak orang mendoakan Swasti Sari untuk berkembang,” ujarnya.
“Oesao sudah punya 13 kantor pelayanan. 12 Kantor Kas, satu Kantor Cabang, dan mempekerjakan 45 karyawan,” imbuhnya.
Menariknya, pada moment itu John Helan dengan tegas mengajak semua undangan yang hadir untuk membasmi koperasi bodong.
“Salah satu tugas kita adalah membasmi koperasi harian, yang menjual uang dengan bunga 20 prosen. Itu koperasi bodong. Mari kita basmi! Kita harus masuk koperasi yang resmi, koperasi yamg sehat dan legal,” tegasnya.
Salah satu anggota Kopdit Swasti Sari yang hadir pada acara peresmian Kantor Kas mengungkapkan kegembiraan dan kebanggaannya menjadi anggota Kopdit Swasti Sari.
“Senang sekali pak, karena sejak menjadi anggota Swasti Sari, saya merasa sangat terbantu, terutama dalam menyekolahkan anak saya,” terangnya
Kepala Desa Pariti, Melkior Radja, yang diundang secara khusus untuk meresmikan Kantor Kas Pariti, dalam sambutannya sebelum menggunting pita, mengajak warga untuk bermitra dengan Kopdit Swasti Sari, sehingga bisa bersama-sama mengusahakan kehidupan yang lebih baik.
Kegiatan peresmian Kantor Kas Pariti ini diawali dengan ibadat yang dipimpin oleh RD. Sekundidus Lopis. Dalam renungan singkatnya, RD Sekundidus menyampaikan bahwa kehadiran koperasi akan sangat membantu mengembangkan kemandirian ekonomi masyarakat.
“Tempat ini akan menjadi basis solidaritas untuk membangun kemandirian. Kehadiran Kopdit Swasti Sari harus masuk ke hati umat di sini. Mari kita saling mengajak untuk membangun solidaritas bersama melalui koperasi Swasti Sari untuk menggapai hidup yang lebih baik,” tandasnya. (JR)