NUSALONTAR.COM, Kupang | Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena meminta komitmen seluruh Kepala Daerah di Nusa Tenggara Timur untuk membayar tunjangan bagi tenaga kesehatan (nakes).
Hal itu diungkapkan Laka Lena usai melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Program Kemitraan Bersama Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan RI, di GMIT Jemaat Bukit Sion Manutapen Klasis Kota Kupang, Kamis 14 September 2023.
“Kita minta komitmen pemerintah daerah untuk memberikan tunjangan kepada tenaga kesehatan atau tenaga medis, terutama para dokter spesialis yang sangat susah kita peroleh, harus diberikan tunjangan dengan baik, sesuai dengan waktunya,” ujar Laka Lena.
Pada kesempatan itu, Ketua DPD Golkar NTT yang namanya sering disebut sebagai bakal calon gubernur NTT itu pun mengungkapkan bahwa pemerintah pusat juga akan membantu pemenuhan tenaga kesehatan di seluruh Puskesmas di NTT melalui beberapa program pusat, seperti Program Nusantara Sehat.
“Tadi kita sudah lakukan pertemuan di Poltekes dengan Dirjen Yankes (pelayanan kesehatan, red) dan beberapa direktur di bawahnya, dengan seluruh kepala dinas, baik di provinsi maupun seluruh kepala dinas tingkat dua di seluruh NTT,” beber Melki.
Dalam pertemuan itu, ungkap Melki, dirinya baru mengetahui bahwa ternyata hampir seluruh kabupaten di NTT mengalami kekurangan tenaga kesehatan.
“Tadi kita cermati data, ternyata hanya Kota Kupang saja yang angkanya bagus pemenuhan tenaga kesehatannya, di setiap Puskesmas tenaga kesehatannya di atas 90 persen. Selebihnya itu berada di bawah 50 persen, di seluruh NTT,” sebut Melki.
Melki berjanji bahwa dirinya akan berusaha untuk memperjuangkan pemenuhan kebutuhan nakes tersebut melalui program dan anggaran dari pusat.
“Tadi saya sudah omong dengan Dirjen Yankes, agar seluruh kebutuhan akan nakes tersebut kita penuhi. Karena dana ada tersedia di Jakarta. Segera penuhi, dan pusat akan bantu daerah dengan mengisi Puskesmas dengan program pusat, tapi pemerintah daerah juga harus bayar tunjangan tenaga medis dan dokter spesialis tepat waktu,” pungkas Melki.**