Capaian BIAN di Kabupaten Lembata Menggembirakan

Petugas kesehatan Puskesmas Wairiang tengah memberikan imunisasi kepada seorang balita (Darko)
Spread the love

LEMBATA– Capaian imunisasi dalam Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kabupaten Lembata tahun ini cukup menggembirakan. Dari 8.097 anak usia 9 sampai 59 bulan, 7.640 di antaranya telah mendapatkan vaksin Measles Rubella (MR) dalam program tersebut.

Dengan kata lain, capaian imunisasi MR pada kelompok usia tersebut adalah sebesar 94.4%. Sementara itu, capaian pada kelompok usia 5 sampai kurang dari 7 tahun dan usia 7 sampai kurang dari 12 tahun masing-masing adalah sebesar 101.3% dan 95.5%.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Drs. Bala Warat Gabriel, MM., mengatakan hal itu saat menutup pelaksanaan Rapat Evaluasi Pelaksanaan BIAN Tingkat Kabupaten Lembata. Rapat berlangsung di Aula Bakti Husada, Rabu (7/8/2022).

“Capaian-capaian ini perlu kita apresiasi. Tentu, ini bukan hasil kerja satu dua orang saja, kan? Di zaman sekarang, sudah tidak cocok orang bekerja sendiri. Harus ada kerja tim,” ungkap Bala Warat yang akan purnatugas pada Desember nanti.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Drs Bala Warat Gabriel, MM memberikan sambutan dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan BIAN Tingkat Kabupaten Lembata di Aula Bakti Husada, Rabu (7/8/2022)-(Darko)

Selain Imunisasi MR, dalam BIAN juga diberikan imunisasi Kejar. Dalam presentasi pada sesi sebelumnya, Penanggungjawab Program Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Karolus Lemak, SKM., mengatakan, imunisasi Kejar dimaksudkan untuk melengkapi status imunisasi balita. Oleh karena itu, dibutuhkan data empat tahun sebelumnya.

“Jadi untuk imunisasi Kejar, kita tidak pakai data 2022. Tapi kita pakai data mulai 2018 sampai dengan 2021. Makanya masih banyak yang kesulitan di sini,” papar Charles.

Namun demikian, pihaknya yakin, tim kerja pada semua Puskesmas di Lembata akan berupaya untuk memberikan yang terbaik.

“Kami butuh dukungan masyarakat. Tokoh agama, para guru dan aparat pemerintah desa, mari kita bekerjasama untuk hal ini,” sambungnya.

Lebih lanjut, pria yang telah malang melintang dalam urusan imunisasi di Kabupaten Lembata itu menyebutkan, adanya selisih data sasaran imunisasi dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan RI dengan data riil yang ditemukan di lapangan.

Hal ini terjadi karena data Pusdatin menggunakan estimasi (perkiraan-red). Adapun di Lembata, selisihnya cukup besar. Untuk sasaran imunisasi Kejar misalnya, ada selisih sebanyak 10.320 sasaran. Menurut data Pusdatin, ada 28.015 sasaran sedangkan data riilnya hanya sebesar 17.695.

“Kita tengah berupaya untuk mengatasi selisih data yang besar ini,” pungkas Charles. (Darko/JR)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *