KUPANG, NL – Julie Sutrisno Laiskodat berkunjung ke SMA Negeri 1 Kupang pada Jumat, 24 Maret 2023, pagi. Kehadiran sosok yang akrab disapa Bunda Julie itu dalam kapasitasnya selaku Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT.
Selain Bunda Julie, dalam kunjungan itu hadir pula Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh, serta Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Stefania Tunga Boro. Mereka hadir untuk mengkampanyekan gemar makan ikan kepada para siswa.
Kegiatan kampanye GEMARIKAN merupakan kerja sama antara Tim Penggerak PKK Provinsi NTT dan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT. Kegiatan GEMARIKAN menyasar semua sekolah di Provinsi NTT.
Tiba di SMAN 1 Kupang, Bunda Julie disambut dengan tarian tradisional asal Ngada – Ja’i, oleh para siswa SMAN 1 Kupang. Tak mau kalah, Bunda Julie, Penjabat Wali Kota, dan Ibu Plt. Kadis Kelautan dan Perikanan, ikut menghentakkan kaki dan meliukkan tubuh mengikuti irama lagu Ja’i bersama para penari. Para siswa yang lain dan para guru pun tak mau ketinggalan. Semarak lagu dan tarian Ja’i sungguh-sungguh membakar semangat semua yang hadir.
Ketika diberi kesempatan untuk memberikan kata sambutan, Bunda Julie mendekati para siswa yang tampak antusias mendengar apa yang hendak dikatakannya.
Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem itu lalu meminta 10 perwakilan siswa untuk berdiri di hadapannya. Kepada mereka, ia bertanya, apa yang menjadi mimpi dan cita-cita para siswa tersebut.
Ada yang menjawab ingin menjadi dokter, pilot, pendeta, spesialis tulang, pengusaha, dan lain-lain, dengan alasannya masing-masing. Mendengar alasan yang dikemukakan para siswa yang ditanyainya, Bunda Julie tampak terkagum-kagum.
“Bunda sangat senang dg kecerdasan kalian,” pujinya.
Ketua Dekranasda NTT itu mengungkapkan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur ini amat kaya. Namun untuk mengelola kekayaan itu butuh sumber daya manusia (SDM) yang bagus.
“NTT butuh kalian,” ucapnya kepada para siswa.
Namun, di tengah kebutuhan akan sumber daya manusia guna mengelola kekayaan yang ada, kata Bunda Julie, data menunjukkan bahwa SDM di Provinsi NTT masih berada di posisi terbawah. Salah satu penyebab adalah masih tingginya angka stunting dan gizi buruk.
Untuk memberantas stunting dan gizi buruk, serta meningkatkan kemampuan SDM ini, maka Bunda Julie meminta agar masyarakat NTT, khususnya para siswa SMAN 1 Kupang, rajin mengonsumsi Marungga atau Kelor.
“Marungga atau Kelor kita itu terbaik di dunia setelah Spanyol. Satu mangkok Kelor, kadar gizinya sama dengan 17 mangkok susu. Harus rajin makan Marungga, karena sangat baik untuk gizi dan pertumbuhan,” sebutnya.
Bunda Julie menambahkan, berdasarkan hasil ujicoba di SMUN 6 Kupang, remaja puteri yang mengkonsumsi Kelor selama satu minggu ketika mengikuti tes Hemoglobin (HB) sangat baik yakni di atas angka 12.
“Ini juga sangat baik bagi remaja puteri yang suatu saat akan melahirkan, pasti akan melahirkan anak dengan baik dan sehat karena tubuhnya juga sehat,” bebernya.
Selain mengajak para siswa untuk mengonsumsi Kelor, Bunda Julie juga meminta para siswa untuk gemar mengonsumsi ikan.
“Selain makan Kelor, harus makan ikan juga, karena vitamin dan kalsiumnya sangat luar biasa. Kalau kita rajin makan ikan, maka tubuh dan tulang kita bisa tumbuh baik,” jelasnya.
Ia mencontohkan, di negara Jepang anak-anak dapat tumbuh sehat dan cerdas karena sejak masih dalam kandungan sudah diberi asupan gizi yang bersumber dari ikan.
“Coba kita lihat, handphone merk dari Jepang, kulkas merk dari Jepang, mobil dan sepeda motor juga dari Jepang. Karena mereka cerdas maka bisa menciptakan itu semua,” terangnya.
Harapan Penjabat Wali Kota Kupang
Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh, pada kesempatan itu berharap agar SMAN 1 Kupang menjadi pelopor kampanye gemar makan ikan dan kelor.
Menurut George, NTT memiliki kekayaan laut yang luar biasa dengan luas laut sekira 200 ribu kilometer persegi, dan panjang pantai 5.700 kilometer, sehingga menjadi terpanjang dan terindah di Indonesia.
“Dengan luasan itu, NTT juga kaya akan berbagai jenis hasil laut yang bisa dikonsumsi dengan nilai gizi sangat tinggi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengajak para pengajar di SMAN 1 Kupang untuk dapat membangun mimpi para siswa supaya dapat mengelola segala kekayaan yang ada di laut. karena NTT adalah provinsi kepulauan.
“Dengan begitu, NTT akan bangkit menjadi penghasil ikan terhebat di Indonesia. Oleh karena itu, SMAN 1 Kupang harus ambil bagian di dalamnya,” tandas George.*