WAIKABUBAK, nusalontar.com | Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi melakukan kampanye terbatas di Pulau Sumba sejak tanggal 01/11/2024. Setelah melakukan kampanye di Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Tengah, SPK menuju Kabupaten Sumba Barat pada Sabtu, 02/11/2024.
Hari kedua menyasar pulau Sumba, SPK bersama Ketua Teritori Pemenangan Pemilu Partai Nasdem wilayah Nusa Tenggara Timur Julie Sutrisno Laiskodat, melakukan tatap muka dengan ribuan kader Nasdem di We’ekrou, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat.
Ketika berdialog dengan warga, Simon Petrus Kamlasi tidak sekalipun mengumbar kedekatan dan kolega-kolega di Jakarta, kendati Sang Jenderal Bintang Satu TNI itu memiliki kerabat dan sahabat, baik dari lingkungan TNI maupun politisi.
Bagi Simon Petrus Kamlasi, pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang memiliki ide dan gagasan yang cemerlang untuk mengoptimalkan potensi daerah untuk kesejahteraan rakyat.
“Di sumba barat masalah yang sangat menonjol adalah masalah air. Kami hadir dengan Siaga Air,” ujar SPK.
Hal itu sejalan dengan Program-program kerakyatan yang termaktub dalam Nawa Aksi SIAGA yaitu SIAGA air untuk NTT, yaitu pemenuhan, tatakelola, dan ketersedian air bersih melalui pembangunan jaringan perpipaan dan teknologi pompa hidram, tatakelola air di DAS dan Kali untuk menangkap dan menampung air sekaligus mereduksi risiko bencana, pengembangan irigasi dan embung untuk pertanian dan peternakan.
Lebih lanjut SPK menjelaskan, kebutuhan manusia untuk air bersih idealnya satu hari 60 liter.
“Oleh karena itu ke depan akses air bersih harus ditingkatkan melalui Paket SIAGA,” ujar SPK.
Selain pemenuhan kebutuhan air bersih, Paket SIAGA juga akan memberikan perhatian untuk pertanian dan peternakan termasuk perikanan darat.
“Saya sudah berkomunikasi dengan cawagub untuk ke depan sumba barat ini kita fokus ke air bersih,” tandasnya.
Secara teknis cagub nomor urut 3 itu mengatakan program SIAGA air akan dimulai dengan geolistrik sehingga mengetahui keberadaan air .
“Saya pastikan satu kecamatan satu alat pengeboran sumur dan satu alat geo untuk mengatasi masalah air,” urai Kamlasi.
Selain itu akan kita akan membuat embung – embung kecil untuk menjebak air hujan sehingga tidak terbuang ke laut.**