KUPANG – Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Kota Kupang menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) donor darah di Kota Kupang. Baksos ini digelar di Hypermart yang terletak di sebelah Bundaran PU – Kota Kupang, Sabtu (20/8/2022).
Ketua Perhimpunan INTI Kota Kupang, Wellington Chandra Prajitno, menjelaskan, kegiatan Baksos donor darah ini adalah kegiatan Baksos perdana dari INTI Kota Kupang. Kegiatan ini sengaja dilaksanakan di Hypermart, karena lokasi ini merupakan tempat yang strategis.
“Kegiatan donor darah hari ini merupakan kegiatan perdana, karena INTI Kota Kupang baru dibentuk. Kami memilih Hypermart kerena di sini adalah tempat mobile orang. Di samping itu, kita juga bekerjasama dengan Hypermart,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Perhimpunan INTI Kota Kupang juga akan melakukan kegiatan Baksos donor darah secara rutin.
“Rencananya kita akan melaksanakan kegiatan Baksos tiga bulan atau enam bulan sekali. Selain itu, kita juga akan melakukan kegiatan sosial lainnya,” tambahnya.
Wellington menuturkan, INTI Kota Kupang baru dibentuk pada bulan Juli 2022 dan kini sudah memiliki 50 anggota. Selain mengadakan donor darah, hari ini juga dilaunching website INTI Kota Kupang.
“Target kita hari ini adalah 100 pendonor. Kami berencana, ke depan program unggulan dari INTI Kota Kupang adalah kami membuat rumah belajar untuk masyarakat yang kurang mampu,” tuturnya.
Baksos donor darah ini, kata Wellington, juga dilakukan untuk membantu Palang Merah Indonesia (PMI) memenuhi ketersediaan stok darah di Kota Kupang.
“Selama ini PMI sering kekurangan stok darah, sehingga kegiatan Baksos ini bagi kami adalah sangat tepat dalam upaya untuk membantu PMI,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan INTI Provinsi NTT, Ir. Theodorus Widodo mengatakan, INTI adalah organisasi kebangsaan yang bergerak dalam bidang sosial, dengan tujuan untuk membangun semangat kebangsaan.
“Sebelumnya INTI Kota Kupang juga sudah pernah melakukan kegiatan sosial, tetapi menggunakan bendera INTI merupakan kegiatan baksos yang pertama. Selain itu, dalam bidang pendidikan ada beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa. Di sini tidak hanya etnis Tionghoa saja, tetapi di dalam INTI ini bergabung pula semua etnis,” papar Theo Widodo.
Theo menjelaskan, INTI NTT berdiri sejak 18 September 2020, dan dalam tempo dua tahun berjalan, INTI NTT sudah membentuk pengurus cabang di 5 Kabupaten dan Kota Kupang.
“Dalam waktu dua tahun ini kami sudah membentuk PC INTI Sabu Raijua, Malaka, Flores Timur, Lembata, Sikka, dan Kota Kupang,” sebutnya.
Sebagai Ketua INTI NTT, Theo Widodo juga memberikan dukungan kepada INTI Kota Kupang dalam melaksanakan kegiatan ini.
“Saya dan pengurus INTI NTT bergotong royong memberikan semangat kepada anak muda agar bisa menyelenggarakan Baksos pada pagi hari ini agar berjalan dengan sukses,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, terkait kegiatan INTI, pada waktu pandemi, Pengurus Pusat memberikan bantuan dalam jumlah yang banyak untuk INTI NTT. INTI juga meraih rekor muri pada saat pandemi karena pada saat itu INTI berhasil mengirim 10 juta APD ke seluruh Indonesia.
“Di sini bantuan APD dari INTI sangat komplit. Selain itu, pada saat badai Seroja melanda NTT, kami pengurus cabang sampai kewalahan mendistribusi bantuan untuk korban di Kabupaten Lembata, Flores Timur, Malaka, dan Sabu Raijua,” pungkasnya.
Senada, Sekretaris INTI NTT, David Kenenbudy, mengatakan bahwa Pengurus Daerah akan selalu mendukung kegiatan yang diprakarsai oleh Pengurus Cabang.
“Hari ini saya hadir niatnya ingin menjadi peserta pendonor pertama. Paling tidak, ini menunjukan dukungan dari Pengurus Daerah INTI NTT kepada Pengurus Cabang. Selama mereka melakukan kegiatan kemanusiaan, apapun bentuknya, kami pasti ada di belakang mereka,” ujar David.
Menurutnya, kegiatan Baksos seperti ini sangat diharapkan, karena INTI adalah organisasi sosial. Maka dari itu, Pengurus Daerah harus berkoordinasi untuk memberikan dukungan.
“Pengurus cabang INTI Kota Kupang kali ini dibentuk dari orang muda. Mereka lebih agresif, kreatif, dan bisa bekerjasama. Bagi saya itu sangat luar biasa. Saya berharap kegiatan nanti bukan hanya donor darah, tetapi juga yang sifatnya sosial kebersamaan, dan persatuan harus terus dilakukan,” pungkasnya. (*/JR)