Bertemu GP Ansor Ende, Ini Pesan Bupati Djafar

Bupati Ende, Djafar H. Achmad, bertemu dengan pengurus GP Ansor Cabang Ende.

ENDEBupati Ende, Djafar H. Achmad, bertemu dan bersilaturahmi dengan para pengurus baru Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ende pada Sabtu (3/9/2022).

“Malam ini, saya bertemu dan bersilaturahmi dengan anak-anak saya dari Gerakan Pemuda Ansor Ende. Pengurus GP Ansor Ende dan beberapa pengurus PAC Ansor ini merupakan pengurus baru yang belum lama ini dilantik,” tulis Bupati Djafar di laman Facebooknya, Drs. Djafar H. Achmad, MM, Sabtu (3/9/2022).

Bacaan Lainnya

Pada kesempatan itu Bupati Djafar mengingatkan para kader GP Ansor untuk mengemban amanat organisasi.

“Saya mengingatkan Kader-kader Ansor Ende tentang pentingnya amanat terhadap kepengurusan organisasi yang lagi di emban. Dalam Al-Quran di sampaikan Bahwa saat para mahluk akan diberi amanat oleh Tuhan, mereka menolaknya karena merasa tidak mampu, hingga akhirnya manusia menerima amanat itu,” sebut Bupati Djafar.

Sebagai kader pemimpin, lanjutnya, pengurus GP Ansor Ende itu harus berani menerima amanat.

“Berani mengatakan, “ya”, terhadap kebenaran, dan sebaliknya “tidak” untuk kebatilan, dan kedzoliman, dalam situasi apa pun risiko apa pun, sampai kapan pun,” imbuhnya.

Menurut Bupati Djafar, ada empat hal penting yang harus dimiliki oleh kader pemimpin. Bupati Djafar lantas menyebut empat hal penting tersebut yang dikutipnya dari penuturan seorang Kyai NU.

Pertama, berpikir dan bertindak proporsional dan profesional. Untuk itu, mereka harus dibekali ilmu yang cukup, dan dibutuhkan kecerdasan untuk itu. Oleh karena itu, pemuda harus berilmu.

Kedua, harus mampu membangun kerja sama dengan pihak mana pun, karena tugas besar tidak bisa dilakukan sendirian, harus lintas agama. Untuk menjaga ketertiban, hanya oleh polisi, atau tentara saja tak bisa, tetapi diperlukan penguatan struktur masyarakat.

Ketiga, kader Ansor harus menguasai tantangan era teknologi 4.0, yang mana eranya menuntut keterbukaan. Kini tidak ada lagi yang bisa ditutupi. Gerakan harus terang benderang, sportif, bukan bisik-bisik, dan rahasia.

Keempat, tanggung jawab terhadap keselamatan diri dan lingkungannya. Jangan menggantungkan nasib pada orang lain, termasuk masa depan NU dan Ansor di tangan sendiri. (JR)

Pos terkait