NUSALONTAR.com — Mauponggo — Mencintai alam semesta, menjaga bumi, adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan menjaga kelestarian alam, kita telah mewarisi sesuatu yang baik bagi generasi penerus, bagi anak-anak cucu kita.
Berangkat dari kesadaran itu, Orang Muda Katolik (OMK) Lingkungan Hati Kudus Yesus, Selalejo, Paroki Santo Yoseph, Doki, Mauponggo, melakukan bersih-bersih di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka dengan cara memungut sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Kegiatan ini telah dimulai kurang lebih dua bulan yang lalu setelah mereka berkunjung ke Kampung Bena di Kabupaten Ngada.
Ketua OMK Lingkungan Hati Kudus Yesus Selalejo, Yoseph Reo, kepada NUSALONTAR.com, menyampaikan bahwa sebagai pemimpin dirinya berpikir bagaimana caranya untuk melakukan hal sederhana tapi berguna untuk banyak orang. Maka munculah gagasan untuk menjaga keindahan wilayahnya dengan cara menjaga kebersihan.
“Saya terpanggil untuk melakukan sesuatu yang sederhana tapi bermanfaat bagi banyak orang. Sesuatu yang bisa menjadi contoh dan bisa memberi pemahaman kepada anak anak muda dan masyarakat pada umumnya, sekaligus menyadarkan semua bahwa tempat yang kita diami ini sangat indah, sejuk, tetapi kalau kita tidak menjaga, merawat, maka semuanya menjadi tidak menarik untuk dilihat,” tuturnya.
Untuk bisa memuluskan gagasannya, pada pertengahan November lalu, tepatnya pada tanggal 17 November 2020, Yoseph membawa teman-teman OMK-nya ke Kampung Bena, salah satu kampung adat yang sangat terkenal di kabupaten Ngada. Yosef mengatakan bahwa dia sengaja membawa mereka ke sana, selain karena Kampung Bena sudah menjadi destinasi wisata yang sangat ramai dikunjungi, secara geografis tempat itu juga mirip dengan wilayah tempat tinggalnya.
Di Kampung Bena, kata Yoseph, mereka belajar bahwa ternyata sangat penting untuk menjaga lingkungan, menjaga keberaihan, terutama dari sampah-sampah plastik. Makanya sepulang dari Kampung Bena, persisnya pada tanggal 26 November 2020, Yoseph dan kawan-kawan langsung membuat tempat sampah sederhana dari bahan lokal (bambu).
Tempat sampah itu dibuat untuk membantu masyarakat agar bisa membuang sampahnya pada tempat yang seharusnya. Karena itu tempat sampah yang mereka buat diletakkan di sudut-sudut kampung yang mudah dijangkau untuk membuang sampah oleh warga.
Selain untuk menjaga kelestarian wilayah tempat tinggal mereka, Yoseph juga memimpikan bahwa suatu saat wilayah tempat tinggal mereka bisa jadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Nagekeo. Maka untuk bisa sampai pada mimpi itu hal yang mesti dijaga adalah kebersihan lingkungan.
“Yang pertama, ditempat kami secara geografis memang sangat mendukung untuk dijadikan tempat wisata. Kedua, sumber sejarah nenek moyang dan juga tokoh pahlawan perang juga ada ditempat kami, jadi saya memang punya tujuan untuk menjadikan tempat ini sebagai tempat wisata ke depannya nanti,” ujar Yoseph.
Yoseph lantas menyebut beberapa lokasi wisata yang ada di wilayahnya, seperti: Bukit Benu, Loka Ga’e, Pile Pugu, Bukit Tuka, Bukit Ngaca, Keo Nona Waterfall, Red River, Rumah Adat Sela dan Lejo, Wisata Rohani Gua Maria Putu Penga, dll.
Yoseph berharap bahwa kegiatan sederhana yang dilakukan olehnya dan teman-teman bisa mendapat dukungan dari semua, terutama umat atau masyarakat yang ada di wilayahnya. “Jika kita cinta alam kita, cinta kampung kita, cinta budaya kita, maka mari kita jaga dengan cara-cara yang kita bisa. Inilah cara kami OMK Hati Kudus Yesus Selalejo menunjukan rasa cinta kami pada tempat ini, dengan memungut sampah. Ternyata cinta dan sampah itu dekat,” tutupnya seraya tertawa. (JR)