PANTAR, nusalontar.com |
Setelah tatap muka dengan warga di Kabir, Kecamatan Pantar, calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi (SPK) bersama rombongan bertolak ke Baranusa.
Perjalanan menuju Baranusa bisa dijangkau melalui jalur darat dan laut dengan jarak tempuh sekitar 1 jam.
Dalam safari politik kali ini rombongan SPK memilih menggunakan transportasi laut.
Sebuah kapal kayu menjadi tumpangan calon Gubernur nomor urut 3 bertemu warga Baranusa.
Hamidun Umar, anggota DPRD Kabupaten Alor dari partai PKS, menjelaskan perjalanan menuju Baranusa bisa menggunakan transportasi darat tetapi kondisi jalan tidak begitu baik sehingga transportasi laut menjadi pilihan terbaik.
“Sedang ada perbaikan jalan jadi kita gunakan kapal laut lebih nyaman,” ujar Hamidun.
Kendati menyebut perjalanan melalui laut lebih nyaman, namun kenyataan tidak seindah kata nyaman yang diucapkan.
Arus laut yang begitu deras ditambah hempasan gelombang yang cukup tinggi membuat semua penumpang kapal diam tak bergerak.
Keindahan alam pesisir Pantar tidak bisa dinikmati dari atas hamparan biru laut Kabir. Hanya deru mesin kapal menjadi nyanyian syahdu ditengah gempuran ombak.
Kendati demikian, Sang Jenderal tidak bergeming. Jiwa ksatria yang mendarah daging membuat SPK tetap tenang di tengah gempuran ombak.
“Ini belum seberapa dibanding penderitaan rakyat. Kita mesti hadir di sana (Baranusa) untuk melihat dan mendengar harapan mereka untuk NTT ke depan,” tegas SPK.**