Didinong Say: BKH Sudah Bikin Apa Untuk NTT?

Jokowi dan rombongan saat meresmikan bendungan Napun Napun Gete
Jokowi dan rombongan saat meresmikan bendungan Napun Napun Gete (Foto: Fanpage Presiden Jokowi)

NUSALONTAR.com — Jakarta — Pemerhati sosial, Didinong Say, mengatakan bahwa politikus Partai Demokrat dari dapil Flores NTT, Beni Kabur Harman (BKH) telah melukai hati rakyat dalam saat merespons euforia dan antusiasme rakyat NTT dalam menyambut kunjungan Jokowi ke sana, Selasa (23/02/2021).

Jokowi ke NTT untuk meresmikan Food Estate di Sumba Tengah dan Bendungan Napun Gete di Maumere Flores. Masyarakat menyambutnya dengan sangat antusias. BKH, menurut Didinong,  mengomentari peristiwa itu dengan sebuah statement yang terkesan nyinyir sekaligus melukai hati dan perasaan rakyat NTT yang mencintai Jokowi.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, BKH dengan gamblang mencoba menyejajarkan penyambutan spontan masyarakat NTT tersebut dengan peristiwa penyambutan Rizieq Shihab. “Itu sungguh naif dan cari panggung saja. Dengan pernyataan ini, entah disadari atau tidak, BKH telah membangun rasa permusuhan dan kebencian rakyat yang diwakilinya dengan dirinya sendiri,” katanya dalam pesan tertulis.

Menurut Didinong, sudah sejak awal tampilnya Jokowi dalam panggung kekuasaan nasional, BKH sering mengeluarkan berbagai pernyataan kontroversial remeh temeh. “Publik masih ingat ketika BKH dengan sembrono mengatakan agar foto presiden kepala negara digantung saja di pohon pohon dalam lingkungan DPR RI Senayan. SSegalapernyataan miring BKH terhadap Jokowi sungguh berbanding terbalik dengan dukungan dan kecintaan masyarakat NTT pada Jokowi. Terbukti dalam hasil pilpres 2019 kemarin,” cecarnya.

Lanjut Didinong, pada Selasa (23/03/2021), masyarakat NTT di Sumba Tengah dan Maumere tergerak secara spontan karena cinta menyambut kedatangan Jokowi. Tanpa interest dan agenda politik. Tanpa rekayasa, mobilisasi, nasi bungkus dan recehan uang transport. Atas sambutan rakyat tersebut, Jokowi sungguh terharu lalu menampilkan dirinya secara terbuka sembari mengingatkan warga agar menggunakan masker dan menjaga jarak.

“Seorang netizen di Maumere menulis di wall media sosial, kami masyarakat Sikka tumpah ruah turun ke jalan karena mencintai Presiden kami, jadi jangan disamakan dgn kerumunan Rizieq,” tutur Didinong.

“Bertyn De, warga Maumere mengungkapkan betapa sukacita mendalam muncul dalam hati sanubari rakyat Maumere hanya dengan sekedar melihat sekilas wajah Jokowi secara langsung,” sebutnya.

“Stefanus Nobertus, warga Maumere menyaksikan beberapa mama tua di pinggir jalan menanti dengan rombongan kendaraan Jokowi menuju Bendungan Napun Gete dengan linangan air mata sambil khusuk berdoa, Tuhan Yesus jaga Jokowi, Bapatua orang baik,” urainya.

“Begitu cintanya rakyat di Sumba kepada Jokowi sampai muncul keberanian mama mama di jalan untuk menerjang hingga terjatuh pengawal paspampres bersenjata demi menggapai Jokowi di dalam kendaraan,” imbuhnya.

BKH Sudah Bikin Apa?

Kata Didinong, atas pernyataan nyinyir BKH tersebut, muncul pertanyaan balik tentang peran dan kontribusi BKH untuk NTT atau dapil yang diwakili dirinya.

“Selama ini publik mencatat BKH lebih sebagai sebagai speaker Cikeas, pembela Nazarudin dan sebagainya. Ke mana BKH ketika lahan rakyat di Labuhan Bajo diserbu investor besar? Di mana BKH ketika banyak orang orang NTT jadi korban Human Trafficking dan pulang dalam peti jenazah? Apa sikap BKH terkait posisi NTT sebagai provinsi paling korup? Apa peran BKH dalam kasus Tibo, Sigi, Jogya, Batam, Cibubur? dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya.

Stop Retorika

Didinong pun meminta BKH untuk berhenti beretorika. Rakyat NTT saat ini, lanjutnya, sudah tidak butuh representan (wakil rakyat, red) nyinyir. Orang NTT sekarang ini butuh wakil di Senayan yang jago politik anggaran, produktif dan konkret sehingga menghasilkan percepatan pembangunan infrastruktur, penanganan pandemi Covid, bantuan peningkatan kualitas pertanian dan peternakan serta perikanan, bantuan infrastruktur informasi dan telekomunikasi, dan lain sebagainya.

“Cukup sudah goreng menggoreng itu Kraeng,” tutupnya.

(JR/Rilis)

Pos terkait