KUPANG – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB-PTMSI), Peter Layardi, melantik Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, menjadi Ketua Umum Pengurus PTMSI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2022-2026. Pelantikan dan Pengukuhan Ketua dan Pengurus PTMSI NTT ini dilakukan di Hotel Neo Aston, Sabtu (1/10/2022), malam.
Usai dilantik dan dikukuhkan, Marsianus Jawa dalam sambutannya meminta kepada segenap pengurus untuk bersatu hati mengurus PTMSI NTT.
“Selama ini kita selalu berbeda. Oleh karena itu sejak hari ini perbedaan itu tidak ada lagi. Kita semua yang sudah dikukuhkan hari ini harus mengubah cara berpikir, kita urus kader-kader tenis meja dengan baik,” tegasnya.
Menurut Marsianus, NTT memiliki banyak atlet tenis meja yang bagus dan bisa diandalkan untuk berlaga di level nasional.
“Cuma, kita kurang kompetisi,” keluhnya.
Kepala Dinas (Kadis) Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Provinsi NTT itu mengatakan, dalam waktu dekat akan diadakan even Piala Gubernur untuk tenis meja dengan total hadiah Rp75 juta. Momen itu akan menjadi kesempatan yang baik untuk menyatukan seluruh pegiat tenis meja.
“Ini sekedar untuk menyatukan perbedaan dulu. Ke depan kita akan persiapkan kader-kader atau atlet-atlet kita dengan baik,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Peter Layardi mengatakan, dirinya percaya dan berkeyakinan dengan kepengurusan yang baru dilantik dapat berjalan dengan baik sehingga semua perbedaan pendapat tidak terjadi lagi.
“Untuk NTT ini saya berharap kita bangun kolaborasi karena ada banyak program kerja yang akan kita kerjakan baik di tahun 2022 maupun 2023 mendatang. Kita punya liga tenis meja pelajar yang setiap tahun dilaksanakan. Dan di tingkat Provinsi seharusnya NTT ini harus ada liga tenis meja pelajar 18 tahun ke bawah. Nanti yang terbaik dikirim ke tingkat nasional untuk kegiatan kejurnas,” ujar Peter.
Selain kegiatan kejurnas dan liga tenis meja pelajar, ada revitalisasi kader nasional yang diprogramkan setiap tahun. Dimana hasil-hasil terbaik dari kader itu akan dilatih dan dibina secara khusus untuk mengikuti kejurnas dan lain sebagainya.
“Harapan saya agar teman-teman pengurus di daerah melaksanakan semua program dan kegiatan yang ada,”ungkapnya.
Dikatakannya, ada beberapa provinsi di Indonesia termasuk NTT kebanyakan pemain tenis meja adalah orang-orang tua sehingga harus ada pengkaderan untuk anak-anak.
“Kita minta harus ada pengkaderan untuk olahraga tenis meja bagi anak-anak. Bila perlu digelar liga tenis meja untuk mereka,” harapnya.
Peter juga berharap, sebelum digelar Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh, NTT sudah lebih dahulu melaksanakan Pra PON tahun 2023 di Kota Kupang. Sebagai Ketum Peter berjanji untuk memperjuangkan hal itu.
“Tentu kita butuh dukungan dan kolaborasi antar semua teman-teman yang hadir dalam acara pelantikan ini. Dan itu butuh kerjasama dan kerja keras sehingga menghasilkan satu tim yang kompak,” ungkapnya. (JR)