NGADA, nusalontar.com | Tim dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa (STIPER FB) melakukan pelatihan pengawetan hijauan pakan ternak (silase) bagi kelompok ternak kambing di desa Lengkosambi Barat, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pelatihan pembuatan silase ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yakni Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dan didanai oleh Kemendikbud Riset Dikti (DRTPM).
Tim dosen STIPER Flores Bajawa di antaranya, Umbu A. Hamakonda, S.TP.,M.T., David Januarius Djawapatty, S.Pt., M.Si., dan Victoria Ayu Puspita, S.St., M.Si., sedangkan mahasiswa turut serta dalam kegiatan tersebut adalah Ferdinandus Bai dari Progam Studi Peternakan dan Anggela Marici Bupu dari Program Studi Agroteknologi.
Kegiatan pelatihan pembuatan silase bertempat di aula kantor desa Lengkosambi Barat dan dihadiri oleh kelompok peternak kambing yang berjumlah 57 orang. Pelatihan ini mendapat dukungan dari pemerintah Desa Lengkosambi Barat dan BPD Lengkosambi Barat.
Ketua tim pelatihan, Umbu A. Hamakonda menjelaskan, tujuan pelatihan pengawetan hijauan pakan ternak adalah untuk melatih para peternak kambing agar menyediakan pakan ternak yang berkualitas di musim kemarau dan menjaga kesehatan serta produktivitas ternak kambing.
“Situasi yang terjadi selama ini adalah ternak masyarakat mengalami kekurangan pakan di musim kemarau, di mana rumput dan dedaunan kering. Hal ini mengakibatkan menurunnya kesehatan dan produktivitas ternak kambing. Maka diperlukan pelatihan pengawetan hijauan pakan bagi kelompok ternak kambing,” beber Kaprodi Agroteknologi Stiper Flores Bajawa ini.
Hal senada disampaikan David Januarius Djawapatty, bahwa pengawetan ini dimaksudkan untuk menjaga nutrisi dan kualitas pakan yang baik bagi ternak kambing dengan memanfaatkan potensi lokal di desa Lengkosambi Barat seperti daun Kinggres, daun Gamal, daun Lamtoro, Alang-alang, dan dedak halus.
“Prinsip pengawetan hijauan pakan ini adalah memanfaatkan potensi lokal seperti kinggres, daun gamal, daun lamtoro, alang-alang dan dedak. Lingkungan sekitar telah menyediakan pakan ternak, kita memanfaatkan potensi yang ada sekaligus menjaga nutrisi yang baik bagi ternak kambing,” bebernya.
Teknik pengawetan hijauan pakan ternak atau silase, ungkap Djawapatty, cukup mudah.
“Hijauan daun-daun dan rumput dicacah kemudian dicampurkan dengan dedak halus, konsentrat dan EM-4. Setelah dicampur merata, hijauan pakan ternak dimasukan kedalam plastik hitam kedap udara dan disimpan di tempat yang teduh. Silase dapat dibuka pada usia penyimpanan 21 hari dan silase dapat bertahan hingga satu tahun,” tandasnya.**