Dukung Gabriel Raring, Ini Kata Dosen Kajian Asia – The University of Melbourne

Gabriel Raring (berbaju merah)

NUSALONTAR.COM

LEMBATA – Serangan demi serangan untuk membunuh karakter Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (ADPRD) dari Fraksi Partai DemokrasI Indonesia Perjuangan (PDIP), Gabriel Raring, di media sosial (medsos) terutama di facebook kian gencar.. Ditengarai serangan itu disebabkan karena Gabriel Raring terlalu lantang mengkritisi kebijakan pemerintah yang dianggapnya tidak pro rakyat.

Bacaan Lainnya

Menanggapi serangan (terutama oleh akun-akun anonim) di medsos, Gabriel lantas membuat postingan bernada satir untuk membalas serangan akun-akun anonim yang menyerangnya itu.

Berikut isi postingan Gabriel Raring di laman facebooknya:

Dewan Media Sosial

Ada yang mulai ‘bedoto’ dengan bergosip ria tanpa data dan fakta, memakai inisial yang menunjukan karakter ‘banci’, membuat kesimpulan semau suka yang dikemas ‘seolah-olah’ benar.

Menggerakkan seluruh energi hanya karena sentimen subjektif. Lupa diri kalau dirinya sendiri bermasalah dan akan terus bermasalah tanpa henti. Hukum alam akan membuktikannya, cepat atau lambat, perlahan tapi pasti.

Sibuk mengurus orang lain, sibuk bergosip ria tentang orang lain, sibuk mengarang cerita tentang orang lain, sibuk membuat kesimpulan untuk orang lain, sibuk memvonis dan mengadili orang lain, lalu lupa kalau dirinyapun dalam masalah.

Gosip yang dipakai sebagai strategi MURAHAN, dimainkan secara terstruktur, sistematis, dan masif, oleh lingkaran para pecundang di dinding-dinding media sosial, menggunakan akun asli maupun palsu.

Kasihan mereka…
Ampunilah mereka karena mereka tidak tau apa yang mereka perbuat.
Barang siapa yang tidak pernah melakukan perbuatan ‘dosa’, maka dialah orang pertama yang mengambil batu dan merajam orang yang dituduh berbuat dosa.

Mat pagi, mat hari minggu buat kita semua.

Menanggapi postingan tersebut, Dosen Kajian Asia di The University of Melbourne, Justin L. Wejak, turut memberi komentar dukungan kepada Gabriel Raring.

“Saya yakin, Ama (sapaan hormat untuk pria Lamaholot, red) tahan pukul. Teruskan gaya khas perjuangan Ama membela hak-hak rakyat yang Ama wakili. Jangan takut sejauh perjuangan Ama dalam koridor hukum dan etika,” tulis Justin Wejak.

Komentar Justin dibalas dengan ucapan terima kasih sekaligus janji oleh Gabriel Raring, bahwa dirinya akan selalu konsisten membela hak-hak rakyat.

“Terima kasih banyak bapa. Sy akan tetap seperti ini dan tetap ada untuk rakyat. Tak akan mundur selangkahpun atas nama yang baik, benar, dan adil untuk rakyat banyak, walaupun semakin dibenci oleh segelintir orang. Makasih banyak-banyak buat harapan dan dukungannya bapa,” balas Gabriel.

Justin kemudian membalas lagi, “Mantap! Konsisten dan apa adanya, Ama Gabriel Raring, manakala banyak memilih untuk tidak. Gosip-gosip berseliweran untuk membunuh karaktermu, tentu untuk tujuan utama membungkam suara kritis dan lantangmu membela hak-hak rakyat. Para anggota Dewan itu wakil rakyat, dan sebagai wakil rakyat tugas utama mereka jelas. Embani tugas itu. Sekali lagi, menjadi anggota Dewan itu soal tanggung jawab, bukan soal status atau kedudukan untuk gengsi-gengsian di mata rakyat. Mayoritas rakyat yang diwakili adalah orang-orang, keluarga-keluarga biasa dari kelas sosial-ekonomi bawah.

Senada, akun Linus Laga Losor juga memberi dukungan terhadap apa yang dilakukan oleh Gabriel Raring.

“Terus Maju untuk kepentingan masyarakat. Tidak usah gubris dengan ocehan segelintir orang yang akan menjatuhkan semangatmu.
Kami butuh Anggota Dewan yang jujur sepertimu saudaraku,” tulis Linus Laga Losor.

Akun dengan nama Konte Wuwur juga tidak mau ketinggalan. Di kolom komentar, akun ini menulis, “Setuju bos. Bangun kampung halaman butuh kolaborasi ide, gagasan, dan hati. Ibarat olahraga dalam bentuk permainan apa pun, pengamat dan atau penonton selalu lebih hebat dari pemain. Akun palsu adalah kumpulan orang-orang yang tidak mengakui dirinya sendiri, jadi bagaimana kita berharap bisa menerima dan mengakui kerja keras orang lain. Akun palsu tidak lebih dari pengakuan diri bahwa sesungguhnya dia/mereka tidak punya cukup sense untuk respek terhadap ketakberdayaan Lewotana saat ini,” tulis Konte Wuwur..

Sedangkan akun Yoseph Ladjar berkomentar dengan mendoakan mereka. “Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yg mereka perbuat,” tulisnya. (JR)

Pos terkait