KUPANG, nusalontar.com | Pengurus Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) untuk menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2024.
Dalam Rakerda yang digelar di Hotel Sasando Kupang, tersebut, Ketua DPD Demokrat NTT, Leonardus Lelo menegaskan bahwa Partai Demokrat menargetkan kemenangan yang signifikan dalam kontestasi ini.
“Menghadapi Pilkada NTT 2024, Partai Demokrat memberikan sumbangan untuk rakyat Nusa Tenggara Timur dengan menangkan Pilkada minimal 30 persen. Minimal 30 persen kader yang kita usung, ini tanggung jawab kita bersama,” tegas Leo Lelo dalam sambutannya pada pembukaan Rakerda, Jumat (3/5/2024).
Menurut dia, Pilkada menjadi tanggung jawab bersama meraih kemenangan. Oleh karena itu, baik pengurus, kader, maupun calon yang diusung oleh Partai Demokrat harus segera melakukan konsolidasi secara intens untuk memenangkan kontestasi ini demi kepentingan rakyat banyak.
“Saya harapkan pengurus, kader itu harus mulai intens. Bapa ibu bakal calon juga harus bisa membantu Demokrat,” imbuhnya.
Kader Demokrat, kata Leo Lelo, harus bisa memastikan proses Pilkada itu bisa dimenangkan Demokrat untuk memberi dampak ke masyarakat sebagaimana tertuang dalam UU 1945.
“Fungsi partai adalah rekrutmen orang untuk menjadi pemimpin dan kader partai. Sejalan dengan visi misi yang ada di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, harus dipegang teguh semua kader sebagai landasan perjuangan. Pendidikan politik juga harus dilaksanakan kader Demokrat,” paparnya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Rakerda kedua Demokrat NTT, Reny Marlina Un menjelaskan bahwa Rakerda Partai Demokrat NTT diselenggarakan untuk melihat kembali rencana yang ditetapkan sebelumnya.
Selain itu, Rakerda ini juga digelar untuk melihat situasi Partai Demokrat saat ini dan ke depan, sekaligus memperkuat kelembagaan partai maupun konsolidasi kader.
Ia menyebut, dalam Rakerda yang digelar selama dua hari ini (3 dan 4 Mei 2024), para kader maupun ketua DPD Demokrat hingga DPC menyamakan visi misi untuk memenangkan Pilkada.
Dalam konteks untuk memenangkan pilkada ini, kata dia, para kader juga diharapkan untuk melakukan sinergi program dari DPP, DPD, dan DPC.
“Para pimpinan, anggota DPRD terpilih dari Demokrat juga menjadi agenda dalam kegiatan ini. Hal itu agar ada kesamaan pemahaman dan soliditas antar para kader Demokrat,” terang anggota DPRD Provinsi NTT itu.
Komitmen untuk Memenangkan Pilkada
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Umum DPP Demokrat, Benny K. Harman menegaskan kembali komitmen untuk memenangkan setiap kontestasi.
“Saya ingin menegaskan kembali bahwa tiga tahun silam, kader partai mengadakan Rakerda seperti ini. Kita punya kesimpulan, rekomendasi. Rekomendasi kita pada saat itu adalah menang Pileg dan Pilpres dan juga Pilkada,” ujar anggota DPR RI itu.
Kemenangan Pilkada, menurut Beny, akan sangat tergantung pada perolehan kursi di Pileg. Oleh karenanya, Benny mengatakan bahwa dirinya sudah sejak awal meminta agar Demokrat NTT menggandeng para tokoh berpengaruh untuk bersama-sama dalam memenangkan Demokrat, terutama dalam Pilkada.
Di samping itu, kata Benny, dalam Pilkada kali ini memang semua partai politik tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon kepala daerah secara tersendiri. Dibutuhkan koalisi atau gabungan partai untuk mengusung.
Atas dasar itu, tegas Benny, dalam Rakerda kedua itu akan diatur ulang rekomendasi yang ada untuk menyiapkan strategi kemenangan di Pilkada.
Bagi dia, Rakerda itu juga menjadi momentum melakukan evaluasi target dari Rakerda sebelumnya. Sekalipun dalam data, perolehan kursi DPR, NTT menjadi paling tinggi penyumbang jumlah kursi.
Di NTT misalnya, kursi DPRD NTT sebelumnya empat kursi kini bertambah atau mendapat tujuh kursi. Jumlah itu masih kurang dari target Rakerda pertama yakni 11 kursi sehingga bisa mencalonkan gubernur NTT.
“Bagaimana mau bicara kader maju calon gubernur, DPR saja salah. Dulu ada teman-teman (menganjurkan), Pak BKH maju gubernur lagi. (Saya bilang) kamu harus buktikan dulu Demokrat menang. Kalau menang silahkan maju gubernur,” kata dia.
Menurutnya, perolehan kursi di kabupaten/kota juga ada yang mengalami penurunan, meski ada daerah yang mengalami peningkatan. Dari delapan daerah pemilihan (Dapil) DPRD NTT, Demokrat hanya meraup tujuh kursi dari target 11 kursi.
Sementara itu dari total 93 dapil di kabupaten/kota, Demokrat NTT hanya mendapat kursi di 59 dapil. Berkaca dari gambaran Pileg, Beny Harman meminta kader Demokrat untuk tidak sekedar percaya diri secara berlebihan.
Kesanggupan dari kader harus diuji dalam memenangkan perhelatan politik berlangsung seperti di Pileg. Ia menyebut ada kader yang punya suara Pileg sangat kecil, namun justru ingin bertarung di Pilkada. Menurut dia, itu tidak logis.
Benny Harman menegaskan, daerah yang mengalami kemerosotan perolehan kursi bisa diberikan evaluasi hingga pemberhentian pimpinan. Ia menyebut, beberapa daerah justru menempatkan para calon legislatif hanya sebagai pelengkap administratif. Kerja itu baginya tidak berdampak apa-apa.
“Ini yang kita evaluasi dalam rapat kerja sekarang. Sekaligus kita siap memang untuk 2029. Tetapkan memang target. Kita harus menang Pilkada. Menang maksudnya, tokoh yang kita usung,” ujarnya.
Kemenangan Pilkada, kata dia, menjadi sebuah hal utama yang ditargetkan dalam Rakerda. Tiap partai politik memang punya kepentingan masing-masing. Dengan menang Pilkada atau memegang kendali pemerintahan maka paling tidak kepentingan maupun visi misi yang ada bisa diwujudkan.
Dengan demikian, tandas Benny, ketika sudah ada calon yang ditetapkan oleh Demokrat sekalipun koalisi, semua kader harus kompak menenangkan pasang calon yang diusung itu.**