KUPANG (Nusalontar.com) – Pemulihan kondisi perekonomian di Provinsi NTT terus berlanjut. Pada triwulan IV 2021, PDRB Provinsi NTT tumbuh sebesar 3,10% (yoy), membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,36% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan dengan nasional yang tumbuh sebesar 5,02% (yoy).
Secara kumulatif, kinerja perekonomian Provinsi NTT pada tahun 2021 tercatat sebesar 2,51% (ctc), lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 0,83% (ctc).
Pemulihan ekonomi pada tahun 2021 didorong oleh perbaikan pada seluruh komponen sisi pengeluaran sejalan dengan aktivitas ekonomi yang meningkat. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), kinerja ekonomi bersumber dari LU utama yakni LU Konstruksi, LU Perdagangan, dan LU Pertanian.
Inflasi Provinsi NTT pada bulan Maret 2022 tercatat sebesar 0,15% (mtm), melandai dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,51%. Inflasi terutama disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara serta beberapa komoditas makanan seperti bunga pepaya, terong, cabai rawit, dan bayam.
Di sisi lain, penurunan harga beberapa komoditas ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, serta daging ayam ras menjadi faktor penahan inflasi. Secara tahunan, inflasi year-on-year pada bulan Maret 2022 tercatat sebesar 2,89% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 2,64% (yoy).
Lebih lanjut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi NTT bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan sinergi dan kolaborasi sebagai upaya pengendalian inflasi di Provinsi NTT dalam kerangka 4K, antara lain: Pertama, melaksanakan Capacity Building TPID Provinsi NTT secara online pada 4 Maret 2022 dan diikuti oleh perwakilan sekretariat TPID Provinsi Kabupaten/Kota di seluruh NTT.
Di antara kegiatan capacity building adalah untuk penyusunan OPS dalam rangka TPID Award 2022 (Penilaian kinerja TPID di tahun 2021). Selanjutnya, OPS dan Self Asessmen TPID Provinsi/Kabupaten/Kota di NTT telah di submit oleh masing-masing sekretariat TPID melalui website TPIN Kemendagri.
Kedua, menyelenggarakan HLM TPID Kota Kupang Triwulan I 2022 secara offline pada tanggal 10 Maret 2022, bertempat di Kantor Pemerintahan Kota Kupang. Kegiatan HLM tersebut dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Wali Kota Kupang.
Lebih lanjut, juga telah dilaksanakan Rapat Koordinasi TPID Provinsi NTT Tahun 2022 secara offline, bertempat di Kantor Gubernur Provinsi NTT pada 29 Maret 2022. Rapat dihadiri dan dibuka oleh Asisten II Setda Provinsi NTT.
Sebagai salah satu tindak lanjut, beberapa Kabupaten/Kota seperti Kota Kupang, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, Kabupaten Ende, Kabupaten Kupang, Manggarai Barat, dan Manggarai telah melakukan sidak pasar, pasar murah, dan juga bazar untuk memastikan ketersediaan pasokan menyambut HBKN (Paskah, Ramadhan dan Idul Fitri). Kegiatan serupa juga akan digelar oleh Kabupaten lainnya di NTT.
Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang hari besar keagaaman yaitu Paskah dan Idulfitri, KPwBI Provinsi NTT memastikan kecukupan dan ketersediaan uang di masyarakat. Nominal uang yang disiapkan mencapai Rp3,79 triliun, meningkat sebesar 10,42% dari tahun sebelumnya.
Langkah KPwBI Prov.NTT tersebut, dilakukan seiring momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut serta untuk mengantisipasi peningkatan transaksi masyarakat sejalan dengan pandemi yang mulai terkendali. Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), realisasi vaksinasi yang terus didorong dan peningkatan aktivitas masyarakat saat Paskah, Ramadan dan Idulfitri diperkirakan meningkatkan aktivitas ekonomi dan pembayaran sehingga membutuhkan peningkatan layanan sistem pembayaran tunai dan non tunai. Selain menyiapkan uang tunai, BI juga terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pembayaran non tunai.
Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Indonesia menempuh 3 (tiga) langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran, terutama memfasilitasi kegiatan perekonomian dan kebutuhan masyarakat, yaitu:
Pertama, menyediakan uang layak edar dalam jumlah yang cukup dan higienis serta layanan penukaran uang di seluruh Indonesia khusus periode Ramadan/Idulfitri 1443H.
Kedua, terus mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara non tunai, antara lain QRIS, uang elektronik, BI-FAST, dan digital banking, yang dapat meminimalisir kontak fisik dalam bertransaksi.
Ketiga, melakukan kesiapan sistem dan layanan kritikal BI untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan BI (tunai dan nontunai) serta sistem pembayaran yang diselenggarakan industri. Untuk memenuhi kebutuhan transaksi di masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri 1443H, layanan pembayaran melalui Sistem BI-RTGS, Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS), Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI-ETP) dan SKNBI akan tetap beroperasi kecuali pada periode libur lebaran tanggal 2-3 Mei 2022. Sementara itu, layanan BI-FAST tetap beroperasi sepanjang waktu (24/7).
Bagi masyarakat yang ingin melakukan penukaran uang tunai jelang Idulfitri, KPwBI Provinsi Nusa Tenggara Timur telah mempersiapkan 2 (dua) bentuk layanan, yaitu:
Pertama, penukaran uang di Perbankan, mulai 4-29 April 2022. KPwBI Provinsi NTT bersinergi dengan perbankan nasional di Provinsi NTT menyiapkan 101 titik penukaran, bertambah 8% dari tahun lalu. Daftar rincian lokasi bank dapat dilihat https://tinyurl.com/LokasiPenukaranUangPerbankan.
Kedua, penukaran uang di Mobil Kas Keliling BI, mulai tanggal 4 April 2022. Penukaran uang melalui kas keliling BI kembali hadir setelah vakum dua tahun akibat pandemi. Guna menghindari kerumunan, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id) sebelum hadir ke lokasi kas keliling. Lebih lanjut mekanisme pemesanan melalui aplikasi PINTAR dapat dilihat https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Documents/sp_249622_Panduan-PINTAR.pdf
Upaya tersebut juga melengkapi kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di daerah 3T (terdepan, terluar dan terpencil) di 5 pulau yaitu P Rote, P. Ndao, P. Sabu, P Raijua dan P. Salura. Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 21 s.d 26 Maret 2022 merupakan salah satu langkah supaya ketersediaan uang rupiah yang berkualitas tetap terjaga di seluruh wilayah NTT.
Selain itu, BI mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak sesuai kebutuhan, berhemat, dan berinvestasi dengan cermat. BI juga mendorong masyarakat merawat Rupiah guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBP Rupiah). Hal ini tercermin juga dalam tema Ramadan/Idulfitri yang diusung tahun ini yakni “Serambi Rupiah Ramadan: Belanja Bijak dan Rawat Rupiah”.
KPwBI Provinsi NTT senantiasa berkoordinasi dengan perbankan dan lembaga terkait untuk memberikan layanan sistem pembayaran tunai dan nontunai guna mendukung kelancaran transaksi di masyarakat selama Paskah, Ramadan dan Idulfitri 1443 H. (*)