JAKARTA, nusalontar.com | Lima kontestan dari Provinsi Nusa TenggaraTimur (NTT) siap tampil berlomba di hari pertama Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparawi) Katolik Nasional III di kawasan JIExpo Kemayoran Jakarta, 29 Oktober 2023.
Kontingen NTT yang akan tampil dipanggung perlombaan hari ini yakni untuk kategori Mazmur Anak yang akan dibawakan oleh Ade Noah, Paduan Suara Anak diwakili Kabupaten Alor, serta Paduan Suara Remaja Gregorian dari SMPK Santa Theresia Kupang.
Selanjutnya kategori Mazmur OMK oleh Ade Anti, serta Seleksi Cerdas Cermat Anak dan Remaja dari Kabupaten TTU dan Belu.
Koordinator Tim Persiapan Lomba Provinsi NTT Romo John Rusae memastikan semua peserta dari NTT telah siap bertanding melawan peserta dari 37 provinsi lainnya di Indonesia.
Untuk diketahui, pada Pesparani Nasional III Jakarta, NTT mengikuti 12 mata lomba dari 13 mata lomba yang dipertandingkan.
Hadir menyaksikan dan memberikan motivasi langsung kontingen NTT yakni Ketua Umum LP3KD NTT Fransiskus Salem, para pengurus, 8 orang imam pendamping serta orang tua dan peserta dengan total 247 orang.
Dibuka dengan Misa Akbar
Sebelumnya, pada tanggal 28 Oktober 2023 malam Pesparani 2023 dibuka dengan Misa Akbar yang dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo didampingi 5 uskup dan ratusan imam konselebran, dan dihadiri kurang lebih 6500 peserta dan panitia Pesparani Nasional III dari 38 Provinsi di seluruh Indonesia.
Hadir pada kesempatan itu puluhan gubernur dan penjabat gubernur, para bupati/walikota, pimpinan dan anggota DPR/DPRD se-Indonesia, Ny.Widia Astuti mewakili penjabat Gubernur DKI Jakarta, puluhan sesepuh dan tokoh katolik nasional termasuk Purnomo Yusgiantor dan Ignas Jonan, para Kakanwil Kemenag se-Indonesia serta pimpinan dan delegasi Pesparani nasional.
Dalam sambutannya Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Choumas mengatakan Pesparani menjadi ajang persaudaran dan keberagaman mempertebal kecintaan umat katolik akan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Menurutnya, orang Katolik adalah saudara terbaik dalam persaudaraan dan kemanusiaan.
“Entahlah, tapi ketika berada di antara umat katolik, saya selalu merasa lebih tenang dan lebih bahagia, saya selalu merasa bagian dari saudara orang Katolik yang dicap sebagai orang baik di antara umat katolik. Dalam agama saya, Islam, kami diajarkan bahwa mereka yang bukan saudara dalam dalam iman adalah saudara dalam kemanusiaan. Dan malam hari ini saya adalah saudara bagi bapa, ibu saudara sekalian,” ujarnya disambut tepuk tangan ribuan audiens yang hadir.
Pada kesempatan itu, Menag memuji doktrin umat katolik Indonesia bahwa orang katolik di Indonesia selalu mengakui bahwa mereka “100 persen katolik dan 100 persen Indonesia”.
“Ungkapan ini sekilas keliatan sederhana, tetapi ini luar biasa sekali karena menginspirasi kita semua sebagai warga bangsa,” imbuhnya.
Hal ini, sambung Yaqut, dikarenakan bangsa ini didirikan dengan ciri kodrati yang majemuk, dan kental dengan keberagaman suku bangsa dan agama.
Dia percaya, melalui Pesparani, umat katolik akan terus menjaga keberagaman, akan menjaga pluralitas yang kita miliki sebagai kebersamaan sekaligus kekuatan bangsa.**