PAPUA – Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Kabupaten Mimika, Papua menyerahkan bantuan dana sebesar 30 Juta Rupiah kepada warga Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang terkena banjir bandang pada hari Jumat (03/09/2021) malam.
Bantuan berupa uang itu langsung diterima oleh Hendrikus Gata yang mewakili korban Milka (4) yang meninggal dan Anastasia Dhone yang mewakili korban Maria Goreti Dhiu yang juga meninggal serta suaminya Mikel Jekot yang hingga hari ini masih hilang.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pemuda Flobamora Papua Martin Soro saat dihubungi awak media, Rabu (08/09/2021) Pukul 16.00 WITA.
Martin Soro mengungkapkan bahwa, bantuan yang dikirimkan itu merupakan bentuk kepedulian para masyarakat asal Flobamora yang berada di Kabupaten Mimika Papua terhadap para korban banjir bandang di Malapedho.
“Kami merasa sangat sedih dan turut berduka dengan peristiwa yang memilukan itu. Oleh karena itu setelah melakukan rapat bersama para orang tua dan pengurus, Ketua IKF Mimika Papua Marten LL Moru memutuskan untuk membantu para korban dengan uang kas milik IKF Mimika Papua sebesar 30 Juta Rupiah. Hal ini berkat pendekatan dari Ketua Suku Ngada Nagekeo juga yakni Bapak Antonius Lado,” ungkap karyawan swasta ini.
Menurutnya, uang sebesar 30 Juta Rupiah itu dibagi dua untuk keluarga Hendrikus Gata sebesar 15 Juta Rupiah dan keluarga Anastasia Dhone sebesar 15 Juta Rupiah.
“Mereka mau buat upacara adat Keo Rado, jadi kita sumbang untuk dua keluarga ini beli kerbau. Ya semoga membantu,” ujar dia.
Sedangkan untuk 5 KK yang rumahnya rusak parah parah diterjang banjir, Martin menyampaikan bahwa akan ada sumbangan dari IKF Papua untuk gelombang berikutnya.
“Untuk KK yang rumah mereka rusak itu, kami akan kirimkan dalam waktu dekat. Mungkin hari Sabtu ini, atau Minggu depan untuk mereka juga bisa gunakan. Walaupun sedikit, saya berharap dapat meringankan beban para korban. Untuk dana di gelombang kedua ini, kami para pemuda Flobamora menggalang dana secara door to door. Jadi, semua masyarakat kita asal NTT yang berada di Papua kita minta, kita ketuk hati mereka supaya bisa menyisihkan bantuan untuk para korban di Inerie,” tambah Martin.
Martin melanjutkan bahwa, selama ini, IKF Mimika Papua juga biasa membantu para korban bencana yang terjadi di wilayah lain.
“Jumlah anggota IKF Mimika Papua itu ratusan KK. Kita semua juga sering bantu para korban bencana di daerah lain di NTT atau bencana nasional lainnya. Kita saling menopang dan mendukung. Karena semua itu adalah bagian dari kita,” imbuhnya.
Martin Soro menuturkan bahwa dana yang dikirimkan untuk para korban bencana di Malapedho oleh IKF Mimika Papua itu diterima dan diserahkan oleh salah satu tim dari Yayasan Arnoldus Wea Dhegha Nua yang bernama Yohanes Ekoprasetyo Watu.
Arnoldus Wea yang merupakan Ketua Yayasan Arnoldus Wea Dhegha Nua, saat dikonfirmasi, Rabu (08/09/2021) malam, menjelaskan bahwa dirinya sangat mengapresiasi IKF Mimika Papua yang membantu para korban banjir bandang di Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada.
“Saya dari AW Foundation dan juga sebagai putra Malapedho sangat mengapresiasi dukungan berupa bantuan dari Ikatan Keluarga Flobamora Kabupaten Mimika. Ini menjadi pelajaran penting untuk generasi muda di masa datang untuk selalu peka terhadap permasalahan sosial seprti bencana alam yang terjadi di NTT,” ungkap pria yang biasa disapa AW ini.
AW mengajak semua anak muda NTT yang berada di manapun berada untuk selalu mengingat kampung halamannya masing-masing dan turut serta berkontribusi.
“Mari kita semua di mana saja dengan profesi apapun untuk tetap selalu ingat NTT. Saya juga mengucapkan Terima kasih kepada Ikatan Keluarga Flobamora Kabupaten Mimika Papua atas kepercayaan menjadi perwakilan untuk menyerahkan dana ini kepada keluarga korban. Ini adalah dana hasil sumbangan dari IKF Mimika. Jadi kami berkomitmen untuk mempertanggungjawabkan distribusi dana ini langsung kepada keluarga korban dalam bentuk administrasi, dokumentasi, dan publikasi. Semoga dana bantuan ini bisa membantu keluarga korban untuk kegiatan upacara adat seperti pesan dari IKF Kabupaten Mimika,” tutup AW.
Anastasia Dhone yang mewakili keluarga besar Sa’o Nariwali mengucapkan terima kasih kepada IKF Mimika Papua yang telah memberikan bantuan dana kepada mereka.
“Kami saat ini sedang berduka karena anak, adik kami Mikel dan Maria Goreti yang meninggal. Namun kami merasa dikuatkan oleh IKF Mimika Papua yang telah menolong kami. Terima kasih pula kepada Yayasan AW yang telah memfasilitasi,” ucap Anastasia.
Hal senada disampaikan Hendrikus Gata. Hendrikus dengan suara bergetar menyampaikan jika keluarga besarnya dari Sa’o Ratu Raba dan Kuwu Laba sangat berterima kasih atas uluran bantuan dari IKF Mimika Papua.
“Terima kasih karena sudah menguatkan kami. Terima kasih karena telah menolong kami yang saat ini sedang berduka. Kami mohon doa kalian semua,” timpal Hendrikus sambil mendoakan supaya semua anggota IKF Mimika Papua dan tim Yayasan Arnoldus Wea selalu sehat dalam perlindungan Tuhan. (Tim)