KUPANG – Pemimpin Redaksi (Pemred) Media Online Mensanews.com, Maria Y. Kuma mengatakan bahwa perempuan harus mengambil peran dalam kepemimpinan di berbagai bidang kehidupan.
Hal itu diungkapkan perempuan cantik yang biasa Ocha itu ketika
menjadi pemateri kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) di Kampus STIE Putra Timor Kupang, Sabtu 29 Januari 2022. Kegiatan itu sendiri mengambil tema: Mewujudkan Generasi Milenial sebagai Pemimpin yang Berkarakter.
Menurut Ocha, sesuai dengan tuntutan jaman, maka gaya kepemimpinan yang transformatif harus diterapkan oleh pemimpin perempuan di berbagai aspek kehidupan.
Kata Ocha, gaya kepemimpinan yang transformatif adalah sebuah gaya kepemimpinan yang bisa menentukan perubahan yang diperlukan, mampu menyusun visi yang akan membuka jalan bagi perubahan yang ingin dibuat, dan melaksanakan rencana agar perubahan yang diharapkan bisa terjadi.
“Perempuan harus berani mengambil peran sebagai pemimpin, dan jika sudah menjadi pemimpin, maka salah satu model kepemimpinan yang bisa diterapkan adalah kepemimpinan yang transformatif,” ujar lulusan terbaik STIE Putra Timur itu.
Seiring perkembangan zaman, sambung Ocha, kaum perempuan kini mempunyai akses dan kesempatan yang sama untuk menempati posisi-posisi strategis sebagai pemimpin di berbagai bidang kehidupan. Ada banyak perempuan yang menjadi pemimpin politik, birokrasi, juga di lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan.
“Dalam kaitan ini telah banyak wanita yang berhasil meraih jabatan, mulai dari yang rendah sampai posisi tertinggi dalam suatu lembaga atau negara. Bahkan sejarah telah mencatat beberapa wanita yang jaya di panggung politik, menduduki jabatan menteri, wakil presiden hingga presiden, perdana menteri, bahkan sudah banyak perempuan menjadi ketua pengadilan, baik tingkat kabupaten maupun pada tingkat provinsi, bahkan pusat pun sudah mulai ada,” bebernya.
Pada kesempatan itu, Ocha juga memberi motivasi kepada para mahasiswa STIE Putra Timor, terutama kepada kaum perempuan, agar mampu merevolusi total, baik jasmani maupun mentalnya.
Menurutnya, perempuan harus pandai mengembangkan diri, apalagi sekarang ini perempuan memiliki akses yang sama untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin.
“Untuk semua kaum perempuan, tidak perlu merasa rendah diri atau merasa sebagai kaum yang lemah, karena dalan perspektif kesetaraan gender, laki-laki dan perempuan punya hak yang sama,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Ollchania Maria Kuma diundang oleh BEM STIE PTK untuk menjadi salah satu pemateri tentang “Kepemimpinan Perempuan dan Gender” dalam kegiatan . (JR)
