JATENG, nusalontar.com | Jasa Raharja dan Korlantas Polri menggelar survei ke sejumlah jalur tol, yakni Tol Semarang-Salatiga dan Tol Yogyakarta-Solo.
Kegiatan yang merupakan salah satu bagian dari rangkaian persiapan PAM Operasi Ketupat tersebut dilaksanakan pada Kamis (25/01/2024).
Survei dihadiri oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono, Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana, Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri Brigjen Pol. Ery Nursatari, dan sejumlah pejabat Korlantas Polri lainnya.
Dalam kegiatan tersebut, Korlantas dan Jasa Raharja mendengarkan paparan dari para Dirlantas Polda setempat terkait gambaran kesiapan pengamanan pada saat momen Idulfitri mendatang.
Kakorlantas Polri menyampaikan, salah satu indikator kesuksesan pelaksanaan pengamanan atau operasi kamseltibcarlantas adalah menekan angka kecelakaan lalu lintas.
“Oleh sebab itu persiapan harus dilakukan dengan matang,” imbuhnya.
Salah satu yang penting untuk dilakukan adalah memetakan daerah-daerah rawan laka lantas, antara lain melalui survei, baik di jalur-jalur mudik maupun jalur lainnya.
“Sehingga cara bertindak yang akan kita lakukan mengarah pada hasil pemetaan
tadi,” tambahnya.
Kakorlantas mengimbau agar kolaborasi dan sinergi yang telah terjalin baik selama ini untuk lebih diperkuat kembali pada saat kegiatan operasi ketupat tahun ini.
“Sehingga keputusan apapun dan keberhasilan apapun itu adalah hasil kerja bersama,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono, menyampaikan bahwa dari data santunan secara nasional, tingkat fatalitas korban kecelakaan mengalami penurunan sebesar 4,5 persen.
Sementara dari sisi kasus, Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang memiliki angka kecelakaannya turun sebesar 0,25 persen.
“Meskipun penurunannya relatif kecil, tetapi ini adalah langkah yang bagus untuk ke depan terus diperbaiki,” ujarnya.
Lebih lanjut Rivan menyampaikan bahwa dari data tahun lalu, kasus-kasus kecelakaan justru lebih banyak muncul di tempat-tempat wisata.
Oleh sebab itu, perbaikan infrastruktur dan sosialisasi keselamatan harus terus diperkuat.
“Tentunya hal itu juga yang selalu kami sampaikan dalam Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL), bahwa daerah-daerah black spot supaya betul-betul bisa dijaga, dan kami akan suport, termasuk menyiapkan tools yang dibutuhkan,” ungkapnya.**