Kaki Palsu untuk Sang Purnawirawan

KUPANG – Benyamin Mite tak sanggup menyembunyikan rasa haru dan bahagia saat menerima kaki palsu yang diberikan oleh Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).Gatot Subroto, Jakarta.

Bacaan Lainnya

Purnawirawan TNI berusia 68 tahun yang berasal dari Desa Basae Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu tidak menyangka di usianya yang sudah sangat senja, ia masih bisa mendapatkan kaki palsu itu.

Benyamin berkisah, kakinya terpaksa diamputasi setelah menginjak ranjau pada pertempuran di Timor Leste pada tahun 1978. Benyamin bahkan mengingat persis tanggal ia menginjak ranjau, yang kemudian menyebabkan kakinya seperti sekarang ini.

“Tahun 1976 saya bertugas di Daerah Operasi Timor Leste. Setelah bertugas kurang lebih dua tahun, saya ingat, malam itu, tanggal 10 April 1978, kami bertempur hebat. Ketika ada tembakan dari musuh, saya mencoba bergerak maju sekitar lima sampai enam langkah. Pada saat bergerak maju itulah, kaki saya menginjak ranjau,” ucap Benyamin sambil menerawang jauh, seakan membayangkan kembali peristiwa yang dialaminya pada malam naas itu.

Benyamin mengatakan bahwa dirinya tidak menyadari keberadaan ranjau karena tertutup daun. Dari satu regu yang bergerak pada malam itu, sambung Benyamin, hanya dirinya yang terkena ledakan ranjau darat.

“Kami saat itu ada satu regu, tapi yang kena saya sendiri,” imbuhnya.

Sekitar jam 6 pagi setelah kena ranjau tersebut, sambung Benyamin, ia dievakuasi, lalu dibawa ke rumah sakit di Dili.

“Waktu itu rasanya saya sudah pasrah siap mati. Setelah dievakuasi, saya langsung dibawa ke RS Dili dan langsung dioperasi. Setelah itu dirujuk ke RS Gatot Subroto,” terangnya.

Benyamin mengisahkan bahwa di Jakarta ia menjalani operasi sebanyak 5 kali, dari tahun 1978 hingga tahun 1979. Setelah itu, tambah Benyamin, ia mencoba berlatih jalan untuk menguji apakah kakinya sudah bisa jalan atau belum. Setelahnya, ia dibawa ke Bintaro, Jakarta Selatan untuk mengikuti kursus bagi orang cacat.

“Saya mengambil kursus elektronik selama satu tahun. Setelah pendidikan, kami dilantik. Lalu dipulangkan ke kesatuan masing-masing. Saya kembali ke Kodam IX/Udayana di Bataliyon 742 di Mataram,” tandasnya.

Terima Kasih

Kepada Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, juga kepada Dandekesyah 09-01-04/Kupang dan jajarannya, dengan tulus hati Benyamin menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya atas kebaikan hati orang-orang yang telah memperhatikannya itu.

“Dari hati yang tulus saya ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan aktifitas saya lebih terjangkau dengan kaki palsu yang baru ini. Kaki palsu ini nyaman sekali saya pakai,” ucapnya.

Perlu diketahui, bantuan kaki palsu untuk purnawirawan Benyamin diserahkan melalui Denkesyah 09-01-04/Kupang pada Rabu 23 November 2022.

Dandenkesya 09-04-01/Kupang, Letkol Ckm dr. Boy Ramurthi, menjelaskan bahwa jajaran Dandekesya 09-04-01/Kupang yang berada di Wilayah Korem 161/Wira Sakti Nusa Tenggara Timur (NTT) melaksanakan kegiatan penyaluran bantuan kaki palsu dari Kepala RSPAD kepada Purnawirawan TNI AD yang berada di Wilayah Kodim 1625/Ngada.

Ia berharap bantuan tersebut dapat meringankan penerima bantuan dalam hal melaksanakan aktifitas sehari-harinya,” ungkap dr Boy.

Ia menerangkan bahwa proses pemberian bantuan kaki palsu ini berawal dari surat pengajuan Dandim 1625/Ngada kepada kepala RSPAD. Kemudian RSPAD mendelegasikan kepada Dandenkesya 09-04-01/Kupang untuk memberikannya kepada penerima.

“Kami bantu untuk memfasilitasi, karena Kodim Ngada berada di Wilayah Denkesyah 09-01-04/Kupang. Dan puji Tuhan sekarang Bapak Benyamin sudah bisa mendapatkan kaki palsunya. Semoga kaki palsu yang diberikan bisa membawa manfaat untuk Bapak Benyamin Mite,” ujar dr. Boy. (Sumber: Penrem)

Pos terkait