‘Katong Samua’ Harus Sayang Rupiah

 

NUSALONTAR.COM

Bacaan Lainnya

KUPANG – Sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia, Rupiah berperan penting sebagai alat pemersatu bangsa.

Hal itu diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT) I Nyoman Ariawan Atmaja pada kesempatan jumpa wartawan di Kafe Kopi Seduh, Jalan Shoping Center, Oebobo, Kota Kupang, Senin (18/10/2021).

Pada kesempatan itu, Nyoman mengungkapkan bahwa dalam upaya menjaga Rupiah, terutama di selatan Indonesia, BI menginisiasi kegiatan Gema Edukasi Beta Sayang Rupiah (GEBYAR) NTT 2021 dengan tema: “Menjaga Rupiah di Selatan Negeri”.

Nyoman menegaskan, upaya untuk menjaga Rupiah di Selatan Negeri menjadi salah satu kunci dalam menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki aneka suku, bahasa, budaya yang tersebar di sekian ribu pulau.

“Kita di NTT saja memiliki 1.192 pulau, 16 etnis asli dan 69 bahasa daerah (kemudian dikoreksi oleh awak media bahwa sudah naik menjadi 72, red); oleh karena itu kita butuh alat pembayaran, dan Rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran. Rupiah harus menjangkau 3 T, terdepan, terluar, dan terpencil,” jelasnya.

Ia melanjutkan, peran Rupiah sebagai alat pemersatu menjadi sangat terasa dengan kondisi geografis yang kita miliki. Selain itu, NTT juga memiliki perbatasan dengan luar negeri (Timor Leste) dan memiliki pulau ter-selatan Indonesia yaitu Pulau Rote. Atas dasar itu peran kita untuk mencintai dan menjaga Rupiah menjadi sangat substansial.

“Tantangan kita, sebagaimana yang saya jelaskan di atas, adalah menjaga Rupiah itu di tengah kondisi geografis kita yang sedemikian luas dengan seluruh keanekaragamannya,” terang Nyoman.

Menjaga Rupiah, sambung Nyoman, mesti dilakukan dengan Cinta, Bangga dan Paham (CBP) akan Rupiah itu sendiri. Berkaitan dengan itu, momentum Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober dan Hari Oeang Republik Indonesia (ORI), akan dijadikan kesempatan untuk mengkampanyekan Cinta, Bangga, dan Paham akan Rupiah ini.

Nyoman menjelaskan, setidaknya ada empat tujuan dilaksanakan even GEBYAR ini. Pertama, memperkuat pemahaman terhadap nilai CBP untuk menjaga kedaulatan wilayah paling selatan NKRI; kedua, mendukung pemulihan ekonomi nasional khususnya di NTT dengan mengadakan kegiatan pameran dan workshop; ketiga, peran serta KPw BI untuk mendukung BI Wide; dan keempat, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendukung clean money policy.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Timur, I Nyoman Ariawan Atmaja (tengah) bersama Deputi Kepala Perwakilan BI Prov. NTT Daniel Agus Prasetyo, dan Manajer unit Pengedaran Uang Rupiah Aries Chandra Wijaya pada kesempatan jumpa wartawan di Kafe Kopi Seduh, Jalan Shoping Center, Oebobo, Kota Kupang, Senin (18/10/2021). (NL)

Aneka Kegiatan GEBYAR 

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Daniel Agus Prasetyo yang turut hadir dalam press conference menjelaskan bahwa GEBYAR NTT 2021 akan dibagi menjadi beberapa rangkaian kegiatan, seperti: pre event , main event, dan post event.

“Kegiatan ini menyasar masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, Komunitas Isteri Angkatan/Darma Wanita, dan Industri Jasa Keuangan. Lokasi penyelenggaraannya akan dilaksanakan di daerah ter-selatan NKRI yakni di Rote, di daerah perbatasan yaitu Kabupaten Belu, dan di Kupang,” paparnya.

Daniel melanjutkan, pada main event akan dilangsungkan Opening Ceremony dan Talkshow mengenai Rupiah Pemersatu Bangsa.

“Kegiatannyaakan dilaksanakan secara hybrid dengan target peserta sebanyak 1000 orang. Keynote speaker pada pembukaan nanti ada Bapak Ahmad Johan – Anggota Komisi XI DPR RI, dan Bapak Trisno Nugroho sebagai Kepala KPw BI Provinsi Bali sebagai Koordinator Bali Nusra. Selainitu, pada kegiatan ini akan diudarakan pula Balon Udara CBP Rupiah di Kota Kupang, Atambua dan Pulau Rote,” paparnya.

Daniel juga mengungkapkan bahwa untuk memeriahkan kegiatan, maka dilakukan pula kegiatan pre-event dimulai tanggal 15-27 Oktober 2021 berupa lomba-lomba kreatif dengan tema Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.

“Lomba-lomba yang akan diadakan adalah Lomba Pembuatan Flyers, Lomba Artikel, dan Pemilihan Duta Rupiah Flobamorata,” sebutnya.

Selain itu, lanjut Daniel, untuk memperluas jangkauan edukasi CBP Rupiah, GEBYAR NTT 2021 akan tetap berlangsung sampai dengan 4 Desember 2021 melalui berbagai kegiatan post event.

“Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah Pameran Museum BI Pameran dilakukan di Mall Lippo, Workshop Banking Class Ide Usaha Kue Nataru, ToT Cinta Bangga Paham Rupiah Perbankan dan Bendahara SKPD, dan Virtual Run,” pungkasnya. (JR/Tim)

Pos terkait