NUSALONTAR.COM, Kupang | Di tengah perkembangan kasus penyerangan yang berujung terbunuhnya Roy Herman Bolle pada Jumat 15 September 2023 silam, pada sore ini (Kamis, 28/09/2023), keluarga korban menggelar Aksi Simpatik di area simpang tiga ‘terminal’ Oepura.
Aksi yang diinisiasi langsung oleh sejumlah keluarga almarhum Roy Bolle ini, digelar sejak pukul 17.30 Wita yang diawali dengan pemasangan baliho untuk mengapresiasi kinerja Kepolisian terkhusus Kepolisian Resor Kota Kupang dan Kapolres Kota Kupang, yang menurut keluarga besar korban, sejauh ini berhasil menangkap para pelaku dan terduga dalang dari penyerangan yang berujung pada terbunuhnya Roy Bolle. Aksi pemasangan baliho tersebut lalu dilanjutkan dengan penyalaan lilin di bawah baliho tersebut.
“Maksud dan tujuan aksi kami hari ini, kurang lebih tergambar secara langsung pada apa yang tertuang di dalam baliho yang kami pasang ini. Aksi ini kami lakukan untuk memberikan apresiasi sekaligus bentuk ucapan terimakasih kami keluarga korban terhadap seluruh kinerja pihak kepolisian dalam hal ini Bapak Kapolres Kota Kupang dan jajarannya dalam pengungkapan kasus ini,” ungkap David Bole, om kandung almarhum Roy Bolle, yang sejak awal memang ditunjuk sebagai perwakilan keluarga.
Lebih jauh, David Bolle sendiri mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilakukan oleh keluarga besar namun kemudian diluar dugaan mendapat dukungan yang teramat besar dari sejumlah teman almarhum, para kerabat lain serta warga sekitar Oepura dan Naikolan juga beberapa perwakilan dari kelurahan lain.
David Bolle menambahkan pula bahwa dirinya dan pihak keluarga besar Bolle, juga mengucapkan limpah terimakasih kepada seluruh warga kota Kupang yang dengan caranya masing-masing memberikan atensi dan dukungan moril yang tidak sedikit terhadap pengungkapan kasus penyerangan yang menewaskan Roy Bolle beberapa saat lalu itu.
“Kami keluarga besar juga tidak lupa, mengucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada seluruh warga Kota Kupang yang turut mendukung (pengungkapan kasus ini) dan terus memberikan dukungan moril kepada kami dalam upaya mendapatkan keadilan”, ujarnya.
“Harapan kami warga kota Kupang terus memberikan juga dukungan pada kasus-kasus seperti ini yang mungkin sebelumnya pernah terjadi namun mungkin ada kendala-kendala (dalam pengungkapannya). Makanya kami menaruh harapan yang tinggi agar kasus ini bisa segera diusut sampai tuntas dan para pelaku dihukum dengan semaksimal mungkin,” tambah David.
Namun ketika ditanya sejumlah awak media terkait apakah keluarga sudah cukup puas dengan progress dan hasil sementara saat ini, David Bolle mengatakan bahwa pihak keluarga korban meninggal sudah cukup puas.
“Secara keseluruhan keluarga besar kami puas dengan kinerja Kepolisian , tapi kami juga mendapatkan informasi bahwa ada beberapa orang yang hadir saat itu (dari pihak keluarga Konay), yang juga kami pihak keluarga juga kenal orang-orang tersebut, belum ditahan. Kami minta agar mereka juga bisa ikut bertanggung jawab dengan perannya masing-masing saat hari kejadian itu,” ujar David Bolle.
Menutup pernyataan, David Bolle juga tak lupa mengucapkan terimakasih dan meminta dukungan para awak media untuk bersedia dengan panggilan nuraninya, mengawal kasus ini sehingga keadilan dapat ditegakkan bagi almarhum dan keluarga yang ditinggalkan.
Aksi Simpatik yang melibatkan sejumlah kumpulan massa dalam jumlah besar ini, terpantau digelar pada jam sibuk dengan lalu lintas yang tinggi, namun dapat berjalan lancar berkat penanganan dan pengawalan sejumlah aparat Kepolisian yang saat itu berjaga di lokasi Aksi Simpatik tersebut. Sejak awal memang keluarga besar juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian terkait aksi ini.
Tampak tertangkap oleh kamera sejumlah jurnalis, kehadiran istri dan anak-anak dari almarhum Roy Herman Bolle yang juga turut mengikuti Aksi Simpatik itu dengan ikut menyalakan lilin di lokasi gelaran aksi tersebut.(ryf)