KUPANG, NL – Ketua DPP Timorest Gab Mandiri Untas, Alberto Da Silva, mengatakan bahwa rencana pembangunan 25.000 unit rumah di NTT pasti akan terlaksana. Hal ini ditegaskan Alberto di hadapan wartawan pada Kamis 2 Februari 2023.
Penegasan ini dilakukan Alberto untuk menepis isu simpang siur yang mengatakan bahwa pelaksanaan pembangunan rumah itu belum tentu terjadi.
“Pertama-tama saya ingin menegaskan bahwa organisasi Timorest Gab Mandiri Untas adalah organisasi resmi berskala nasional, dan saya datang ke NTT ini adalah untuk membawa bantuan yang diberikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo dalam bentuk rumah layak huni yang akan dibangun secara swadaya atau gotong-royong,” ucap Alberto.
Alberto menyebutkan bahwa rumah layak huni yang akan dibangun di seluruh Indonesia adalah sejumlah 52 ribu unit, sedangkan NTT sendiri mendapat 25 ribu unit rumah.
“Maka kami ingin menyampaikan bahwa Timorest Gab Mandiri Untas benar-benar mendapat bantuan dari Presiden Jokowi, karena organisasi ini sah secara hukum dan terdaftar di Kementerian Hukum dan Ham RI,” tegasnya.
Alberto menerangkan, organisasi ini lahir karena tidak ada elit politik yang berasal dari ex Timor Leste dan berjuang untuk kepentingan mereka.
“Sejak jajak pendapat tahun 1999, dan masyarakat pro integrasi pindah ke Indonesia, banyak masyarakat ex Timor Leste yang masih tinggal di camp pengungsian dan di lahan pertanian maupun peternakan,” ungkapnya.
Atas dasar itu, sambung Alberto, dirinya berinisiatif untuk mendirikan organisasi Timorest Gab Mandiri Untas ini dengan tujuan untuk membantu masyarakat yang tidak mampu, khususnya masyarakat ex Timor Leste yang menjadi korban politik.
Oleh karena itu Alberto mengimbau masyarakat yang belum punya rumah ataupun yang tidak sanggup untuk membangun rumah untuk mendaftarkan diri kepada pengurus Timorest Gab Mandiri Untas yang ada di desa ataupun kecamatan.
“Saat ini tim kita sudah turun ke lapangan untuk mendata warga yang membutuhkan pembangunan rumah layak huni ini. Oleh karena itu kita berharap warga yang butuh untuk segera mendaftar,” harapnya.
Alberto mengatakan bahwa pihaknya sudah berbicara dengan pihak Kementerian PUPR terkait bantuan ini.
“Tahun 2020 kita sudah masukan proposal kepada pemerintah pusat. Dan kita juga sudah membahas soal bantuan ini dengan pihak Kementerian PUPR di bidang swadaya. Oleh karena itu saya minta teman-teman di lapangan untuk mempercepat pendataan agar verifikasinya juga bisa berjalan dengan lebih cepat dan saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan rumah layak huni ini bisa terbantu,” pungkasnya. (JR)