KUPANG, NL – Ketua DPP Timorest Gab Mandiri Untas (TGMU), Alberto Da Silva, kembali menegaskan bahwa rencana pembangunan 25.000 unit rumah di NTT pasti akan terlaksana.
Hal ini ditegaskan Alberto usai melakukan pertemuan dengan para koordinator lapangan, Kamis 9 Maret 2023.
“Data para calon penerima bantuan sedang kita input. Saat ini sudah hampir setengah bagian dari jumlah keseluruhan, yakni 25 ribu calon penerima di seluruh NTT, yang datanya sudah masuk,” jelasnya.
Menurut Alberto, bantuan ini sebetulnya diperjuangkan oleh organisasi TGMU untuk warga eks Timor Timur. Namun karena beberapa pertimbangan maka 40 persen juga dialokasikan untuk warga yang lain.
“Sebetulnya bantuan rumah ini kita perjuangkan untuk warga eks Timor Timur. Namun karena pertimbangan bahwa kita ini tinggal berdampingan dengan warga lokal, maka 40 persen kita alokasikan untuk warga lokal di seluruh NTT,” sebut Alberto.
Alberto meminta agar mereka yang telah mendaftarkan diri dan menyerahkan berkasnya sebagai penerima bantuan rumah untuk tidak ragu dengan keabsahan organisasi TGMU dan kepastian realisasi bantuan rumah ini. Ia juga memastikan bahwa organisasi yang dipimpinnya adalah organisasi resmi.
“Saya harap para calon penerima bantuan tidak ragu karena kita ini organisasi resmi. Kita doakan bersama dalam tahun ini bantuan rumah ini akan terealisasi,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, tokoh senior warga eks Timor Timur, Lavaik, meminta agar pemerintah sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan warga Timor Timur yang pro integrasi.
“Kami sudah tinggalkan segala sesuatu yang kami miliki di sana. Kami datang dengan tangan kosong. Hanya dengan baju di badan. Kami bersyukur ada saudara-saudara kami di NTT ini yang menerima kami. Oleh karena itu minta pemerintah tolong perhatikan sungguh-sungguh nasib kami,” pintanya.
Mantan pemimpin pasukan yang kini telah berusia 75 tahun ini bersyukur karena ada saudara-saudaranya yang membentuk organisasi untuk menolong warga eks Timor Timur.
“Saya bangga ada saudara-saudara saya yang membentuk organisasi ini untuk menolong sesamanya. Saya juga diminta untuk jadi anggota Dewan Kehormatan TGMU. Mari kita bersama-sama berjuang untuk menolong saudara-saudara kita yang susah, terutama mereka yang belum memiliki tempat tinggal yang layak. Kami harap pemerintah segera merealisasikan bantuan rumah layak huni ini,” pintanya.
Tentang TGMU
Pada kesempatan itu Alberto Da Silva selaku pimpinan tertinggi organisasi TGMU juga menegaskan bahwa TGMU adalah organisasi resmi yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM dan memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
“Saya tegaskan bahwa organisasi Timorest Gab Mandiri Untas adalah organisasi resmi berskala nasional. Bahkan pengurusnya yang ada di NTT dilantik oleh Kepala Biro Hukum Setda Provinsi NTT. Kita punya AD/ART, dan bergerak sesuai dengan aturan yang kita miliki,” tegasnya.
Alberto menerangkan, organisasi TGMU lahir karena tidak ada elit politik yang berasal dari ex Timor Timur dan berjuang untuk kepentingan mereka.
“Sejak jajak pendapat tahun 1999, dan masyarakat pro integrasi pindah ke Indonesia, banyak masyarakat ex Timor Timur yang masih tinggal di camp pengungsian dan di lahan pertanian maupun peternakan,” ungkapnya.
Atas dasar itu, sambung Alberto, dirinya berinisiatif untuk mendirikan organisasi Timorest Gab Mandiri Untas ini dengan tujuan untuk membantu masyarakat yang tidak mampu, khususnya masyarakat ex Timor Leste yang menjadi korban politik.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya pulang ke NTT untuk menolong saudara-saudaranya yang masih sangat membutuhkan bantuan.
“Saya datang ke NTT ini adalah untuk membawa bantuan yang diberikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo dalam bentuk rumah layak huni yang akan dibangun secara swadaya atau gotong-royong. Saya datang ke sini bukan untuk berpolitik atau mau cari uang. Kalau saya mau berpolitik, saya sudah jadi politisi di Kalimantan sana,” tegasnya.
Selain bantuan rumah, sambung Alberto, TGMU juga akan mengusahakan bantuan-bantuan yang lainnya untuk memberdayakan dan menyejahterahkan warga eks Timor Timur.
“Untuk tahap awal, kita usahakan tanah dan rumah untuk mereka. Setelah mereka memiliki rumah, kita akan berusaha untuk bekerjasama dengan pemerintah untuk memberdayakan mereka dengan program-program yang bisa membuat mereka memiliki hidup yang layak dan sejahtera,” ucapnya. (JR)