FEATURE – Ratusan umat Stasi Naimata berjubel memenuhi area belakang Gereja Katolik Stasi St. Fransiskus Xaverius Naimata pada Sabtu 10 Desember 2022.
Di lokasi yang tidak terlalu luas itu umat menanti kehadiran anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Melkiades Laka Lena.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu dijadwalkan melakukan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting bersama dengan BKKBN dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kupang di tempat tersebut.
Sekitar Pukul 14.00 siang, pria yang akrab disapa Melki itu tiba. Ia disambut tarian adat oleh para gadis dan ibu-ibu.
Seperti biasa, Melki tampak bersahaja dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya. Melki tampak sangat bahagia.
Melki memang pantas berbahagia. Selain karena berjumpa dengan konstituennya, 10 Desember adalah salah satu momen yang amat berarti baginya. Itu hari ulang tahunnya.
Di belakang Gereja Katolik Stasi St. Fransiskus Xaverius Naimata, di awal kegiatan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting, Ketua DPD Golkar NTT itu pun mendapat kejutan. Kue ulang tahun dan sebatang lilin bernyala diserahkan kepadanya untuk ditiupkan.
Di tempat sederhana itu ada banyak cinta. Di lokasi yang sempit, gerah, dan penuh dengan tumpukan material itu tersemat banyak harapan.
Umat Stasi Naimata mungkin tak begitu paham apa yang di lakukan oleh Laka Lena di Senayan sana. Namun mereka percaya, bahwa ketika orang yang mereka utus ke Senayan itu datang, Tuhan pasti akan kasih berkat untuk mereka.
Berkat itu akhirnya memang nyata didapatkan. Selain mendapat pengetahuan dan wawasan tentang cara-cara mengatasi stunting oleh Laka Lena dan narasumber yang lain, pria yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur NTT itu juga menjanjikan bantuan untuk pembangunan pastoran Stasi Naimata yang saat ini tengah berjalan.
Kepada umat Stasi Naimata Melki Laka Lena meminta agar mereka menjaga pola makan, mengurus sanitasi dengan baik, serta saling memperhatikan satu dengan yang lain dalam hal pola hidup dan pola asuh terhadap anak.
Secara khusus Laka Lena menekankan agar perhatian lebih harus diberikan terhadap ibu hamil. Ibu hamil harus menjadi prioritas perhatian agar anak-anak yang dilahirkan bisa terhindar dari stunting sehingga kelak menjadi generasi bangsa yang unggul.
Di belakang gereja Stasi Naimata yang jasmani dan rohani berpadu. Selain mengurus stunting, Melki juga prihatin terhadap kondisi umat yang dengan segala keterbatasannya berusaha membangun rumah untuk gembala mereka.
Di hadapannya, umat Stasi Naimata curhat, gembala mereka terpaksa harus tidur di Sakristi karena belum ada pastoran. Dan Melki menanggapinya dengan penuh cinta. Ia bersedia membantu. Tapi ia tak bisa sendirian. Harus bersama-sama dengan umat.
Di belakang gereja Stasi Naimata, ada usaha luar biasa untuk merawat kehidupan, juga ada kerendahan hati untuk terus merawat iman dan spiritualitas. Di sana, ada kisah kasih yang terpahat di dalam benak, juga ada harapan yang terus didekap.
Penulis: Joe Radha