Lagi, Bunda Julie Beri Ruang Kreasi untuk Generasi Muda, Kali Ini Mahasiswa STIKOM Uyelindo

Bunda Julie dan para mahasiswa STIKOM Uyelindo

NUSALONTAR.COM, Kupang | Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat tak henti-hentinya memberi ruang eksplorasi bagi anak-anak muda Nusa Tenggara Timur.

Kali ini, di hadapan para wartawan, perempuan yang akrab disapa Bunda Julie itu memperkenalkan para mahasiswa dari STIKOM Uyelindo yang baru saja menyelesaikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Dekranasda NTT dan menghasilkan sebuah karya yang membanggakan.

Bacaan Lainnya

Setelah sebulan melaksanakan program MBKM di Dekranasda, para mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STIKOM Uyelindo tersebut akhirnya mampu menghasilkan sebuah inovasi digital yang sangat bermanfaat untuk Dekranasda NTT.

Bunda Julie mengungkapkan, selama ini jika ada tamu yang datang ke Dekranasda, di lantai dua sudah disiapkan stand atau galeri shop untuk tiap kabupaten. Maksud dari adanya stand tersebut adalah untuk memperkenalkan budaya (khususnya tenunan) setiap kabupaten yang ada di NTT kepada para pengunjung.

“Kami punya galeri shop. Saya ingin mendukung program pariwisata, agar yang datang ke NTT, meskipun tidak ke setiap kabupaten, tapi orang bisa mengenal budayanya melalui stand-stand yang ada,” ujar Bunda Julie.

Kehadiran para mahasiswa STIKOM Uyelindo, kata Bunda Julie, dengan inovasi digital yang mereka kembangkan, semakin memudahkan pengunjung untuk mengenal tiap wilayah di NTT ini dengan segala kekayaan budayanya.

“Jadi para mahasiswa ini mengembangkan sebuah produk digital, dimana melalui produk itu para pengunjung bisa berselancar untuk mengetahui daerah-daerah wisata di NTT dengan seluruh kekayaan budayanya, cukup dengan scan barkode saja. Setelah scan barkode, para pengunjung bisa membaca atau menonton video tentang daerah-daerah wisata yang ada di NTT dengan kekayaan budayanya,” terang Bunda Julie.

Bunda Julie pun mengungkapkan kekagumannya terhadap inovasi para mahasiswa, setelah para mahasiswa mempresentasikan hasil karya atau inovasi mereka itu.

“Selama lima tahun menjadi Ketua Dekranasda saya belajar bahwa ternyata anak-anak kita potensinya luar biasa. Hanya anggaran untuk mengembangkan potensi mereka yang tidak ada. Anak-anak ini mestinya selalu diberi ruang untuk berinovasi dan didukung penuh, juga diapresiasi hasil karyanya,” tambah anggota DPR RI dari Fraksi NasDem tersebut.

Bunda Julie berharap semoga kerjasama yang telah terbangun antara STIKOM Uyelindo dan Dekranasda NTT terus dilanjutkan agar inovasi-inovasi untuk memperkenalkan pariwisata NTT secara digital terus dikembangkan.

“Harapan saya, semoga STIKOM bisa membantu kami untuk bidang IT guna memperkenalkan warisan budaya NTT yang kami pamerkan di Dekranasda ini,” ungkap Bunda Julie.

Selain itu Bunda Julie juga meminta agar para wartawan untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa STIKOM Uyelindo memiliki mahasiswa yang mempunya potensi besar untuk mengembangkan dunia digital di NTT.

“Tolong sampaikan bahwa STIKOM punya anak didik yang berbakat dan harus diberi ruang untuk mengeksplorasi apa yg mereka pelajari di kampus,” tandas Bunda Julie.

Di tempat yang sama, Ketua STIKOM Uyelindo, Marinus I. J. Lamabelawa, S.Kom., M.Cs., menjelaskan bahwa mahasiswa yang dikirim untuk magang ini adalah para mahasiswa semester 7 yang wajib menjalani program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan.

“Ini adalah program MBKM atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Seyogyanya kegiatan ini satu semester, namun karena mereka sdh semester 7, maka mereka akan menyempurnakan kegiatan ini di kampus, setelah selama sebulan penuh mereka magang di sini,” ujar Marinus.

Marinus menambahkan bahwa kerjasama yang dibangun bersama Dekranasda NTT adalah untuk memperkenalkan konten-konten pariwisata lokal kepada dunia melalui dunia digital.

“Semangat kami adalah mengembangkan konten-konten lokal untuk memperkenalkan NTT kepada dunia,” imbuhnya.

Marinus pun mengucapkan terima kasih kepada Bunda Julie yang telah menyediakan ruang untuk anak-anak didiknya bereksplorasi dan berinovasi di Dekranasda NTT.

“Terima kasih kepada Bunda yang sangat antusias mendorong anak-anak kami untuk belajar. Semoga akan ada karya-karya original yang memiliki hak cipta dari anak-anak kami,” ucapnya.

Marinus menerangkan bahwa dengan sistem yang dihasilkan oleh para mahasiswanya, setelah discan dengan barkode, pengunjung bisa berselancar untuk mencari informasi yang ada di database yang telah di scan itu.**

Pos terkait