Lagi-lagi Puskesmas Waiknuit Buat Gebrakan, Linmas Dilatih Jadi Tenaga Fogging

Kepala Puskesmas Waiknuit, Marcelus Duce Taranpiraq, A.Md.Kep tengah melakukan praktik fogging (pengasapan) pada kesempatan pelatihan tenaga fogging bagi Linmas di Kecamatan Atadei (foto: istimewa)
Kepala Puskesmas Waiknuit, Marcelus Duce Taranpiraq, A.Md.Kep tengah melakukan praktik fogging (pengasapan) pada kesempatan pelatihan tenaga fogging bagi Linmas di Kecamatan Atadei (foto: istimewa)

NUSALONTAR.comLembata – Puskesmas Waiknuit dengan segala sumber dayanya sekali lagi melakukan sebuah gebrakan dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat.

Hari ini, Sabtu (20/03/2021), Puskesmas Waiknuit melaksanakan Pelatihan Pengoperasian Alat Fooging Bagi Para Linmas di Tiga Desa dalam wilayah Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata.

Bacaan Lainnya

Pelatihan yang didominasi oleh materi praktik itu bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit bersumber nyamuk khususnya Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal ini sejalan dengan strategi pembangunan kesehatan “Good Pagi” yang tengah gencar dikampanyekan di Lembata dimana masyarakat terlibat secara aktif di dalam semua program kesehatan yang dilaksanakan.

Disaksikan awak Nusalontar.com, sejumlah 15 petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) dari tiga desa di Kecamatan Atadei yakni Desa Katakeja, Desa Waiwejak dan Desa Tubukrajan antusias mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di Aula Promkes Puskesmas Waiknuit, Desa Tubukrajan, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata dengan narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata tersebut.

Hadir secara langsung pada kesempatan itu, Kepala Puskesmas Waiknuit, Marcelus Duce Taranpiraq, A. Md. Kep yang juga didaulat untuk mengoperasikan mesin fogging pada kesempatan pertama.

Duce, ketika diminati komentarnya mengatakan, sudah saatnya masyarakat diberdayakan dengan keterampilan ini agar ke depan bisa mandiri mengatasi masalah-masalah kesehatan di desa.

“Kalau semua dibebankan pada petugas kesehatan maka akan ada banyak gap yang terjadi. Ini membuktikan bahwa masyarakat sebenarnya mampu mengatasi masalah kesehatannya. Cuma perlu diberi stimulus dan dukungan saja,” tuturnya.

Lebih lanjut Duce yang sebelumnya memimpin Puskesmas Wulandoni, Kabupaten Lembata tersebut menegaskan kembali pentingnya kerjasama lintas sektor untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan program.

“Mulai sekarang kami akan bangun komunikasi dengan pemerintah kecamatan Atadei dan semua pemerintah desa agar para linmas yang telah dilatih harus diberdayakan untuk kepentingan pengendalian kasus DBD dimana wilayah Atadei masuk dalam wilayah endemik yang rentan. Oleh karena itu, kepada semua peserta, kami juga memberikan semacam surat keterangan telah mengikuti pelatihan. Desa-desa yang lain yang belum dilatih juga akan segera dilatih,” tandas pria murah senyum tersebut.

Sementara itu, Penjabat Kepala Desa Tubukrajan, Agustinus K. Making, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini sudah pasti memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat di desanya.

“Yang namanya masyarakat itu pasti senang diajak bekerjasama untuk hal-hal positif apalagi untuk urusan kesehatan. Dengan kegiatan ini, masyarakat akan merasa bahwa kesehatan itu adalah urusan mereka juga”, tuturnya menutup perbincangan. (MM/JR)

Pos terkait