KUPANG, nusalontar.com | Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena mengungkapkan bahwa spirit “Ayo Bangun NTT” yang didengungkan oleh pasangan Laka Lena – Johni Asadoma selama ini membutuhkan kerja sama banyak pihak.
“Spirit ‘Ayo Bangun NTT’ tentu akan membutuhkan kerja sama dengan banyak pihak non pemerintahan yang ada di Nusa Tenggara Timur ini,” ucap Laka Lena saat menggelar jumpa pers dengan awak media, Jumat (13/9/2024) di Kantor DPD Golkar NTT.
Menurut Laka Lena, keterlibatan pihak swasta, pengusaha, NGO, baik lokal maupun internasional, termasuk komunitas diaspora NTT yang tersebar di seluruh dunia sangat dibutuhkan untuk bersama-sama membangun NTT.
“Mereka yang berada di luar NTT dan sangat mencintai NTT akan kita libatkan untuk membangun NTT ke depan,” tambahnya.
Kata Laka Lena, membangun NTT dengan seluruh tantangan yang ada saat ini juga membutuhkan kreatifitas serta segenap kekuatan yang dimiliki.
Oleh karena itu, sambungnya, bersama tim, Ia dan Johni Asadoma telah melakukan 11 kali pertemuan untuk membahas visi misi dan program kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat NTT.
“Yang pasti, visi besarnya adalah NTT maju, NTT sehat, NTT cerdas, serta pembangunan berkelanjutan,” sebut Laka Lena.
Terkait visi untuk mencerdaskan NTT, Melki mengemukakan bahwa saat ini ada sekitar 200 ribu anak putus sekolah. Ia memastikan bahwa jika terpilih nanti, semua anak yang putus sekolah tersebut akan kembali menikmati bangku sekolah.
“Kami pastikan, 200 ribu anak di seluruh NTT ini bersekolah kembali,” tegasnya.
Selain itu, Laka Lena juga memastikan program hilirisasi yang selalu digaungkan oleh presiden dan wakil presiden terpilih juga akan diterapkan di NTT jika mereka terpilih nanti.
“Hilirisasi artinya, sumber daya alam yang ada di NTT ini, kita upayakan agar dia tidak keluar dari NTT dalam bentuk mentah. Kami akan upayakan agar produksi di bidang pertanian, kelautan, perikanan, peternakan, yang selama ini kita lepas mentah keluar dari NTT, mudah-mudahan kita bisa lakukan hilirisasi di NTT,” bebernya.**