Lampara Terdampar di Sumba Timur, Dua Warga TTU Meningal, Satu Hilang

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, I Putu Sudayana (tengah) pada saat konferensi pers yang dilakukan di Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Senin, (5/9/2022).

KUPANG – Enam Warga Timor Tengah Utara (TTU) yang diberitakan hilang di perairan Naikliu – Oepoli akhirnya ditemukan terdampar di Desa Kaliuda, Kecamatan Pahungal Lodu, Kabupaten Sumba Timur, Minggu (4/9/2022).

“Ditemukan oleh nelayan di Desa Kaliuda, Sumba Timur,” jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, I Putu Sudayana, dalam konferensi pers yang dilakukan di Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Senin, (5/9/2022).

Bacaan Lainnya

Putu merinci, para nelayan menemukan ada lima korban di atas kapal. Satu sudah meninggal, atas nama Regi Eko, satu korban bernama Nando Sukanab kritis dan akhirnya juga meninggal pada saat dirawat di rumah sakit, sedangkan Philipus Tumbas (57), Beny Bana (37), dan Oni Kase (27) selamat.

Sementara itu penumpang kapal yang lain bernama Andi (54), dilaporkan terjun ke laut tiga hari sebelumnya karena ingin mencari bantuan. Hingga saat ini Andi dinyatakan hilang, dan Tim SAR masih berusaha untuk menemukan korban yang hilang itu.

Putu memaparkan, selama 7 hari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang sudah berusaha maksimal untuk melakukan pencarian, sejak menerima laporan dari keluarga korban. Namun, hingga pencarian pada hari ke tujuh, kapal jenis Lampara bersama penumpangnya itu tak kunjung ditemukan.

“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014, tentang Pencarian dan Pertolongan atau SAR, bahwa operasi SAR dilaksanakan selama 7 hari. Nah, mengingat bahwa tanda-tanda korban akan ditemukan sangat kecil, dan efisiensi pergerakan di lapangan juga sudah tidak begitu efektif, maka, arahan dari pimpinan, operasi SAR dihentikan. Namun, maksudnya, pengerahan kapal, pengerahan personil besar-besaran dihentikan, tapi tetap dilakukan pemantauan. Bukan total berhenti,” jelasnya.

Pada hari ketujuh, tanggal 4 September 2022, Pukul 16.30, sebut Putu, ada informasi dari Koordinator Lapangan (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Timur, bahwa ada kapal terdampar di Desa Kaliuda, Sumba Timur.

Putu langsung berkoordinasi dengan Kalak BPBD Sumba Timur untuk melakukan evakuasi untuk menyelamatkan para korban.

Putu mengungkapkan bahwa dirinya juga berkoordinasi dengan Wakil Bupati Sumba Timur, juga camat, untuk mengkondisikan perawatan para korban.

Hingga saat ini semua korban masih berada di Sumba Timur dan sedang dalam proses untuk dipulangkan. (JR)

Pos terkait