Maruli Simanjuntak dan Cinta Tak Bertepi untuk NTT

Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak melakukan panen jagung secara simbolis di Desa Silu, Kabupaten Kupang.

KUPANG – Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., kembali mengunjungi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di Pulau Timor pada Jum’at 14 Oktober 2022 lalu. Mantan Panglima Kodam IX/Udayana itu rupanya telah jatuh hati pada pulau yang dikenal dengan sebutan Nusa Cendana ini.

Sejak menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana, Letjen Maruli memang sudah berulang kali ke NTT untuk memantau perkembangan pengadaan air bersih bagi masyarakat. Letjen Maruli sangat serius mengurus air bersih karena telah menyaksikan sendiri kesulitan masyarakat dalam mengakses air.

Bacaan Lainnya

Ketika masih menjabat Pangdam IX/Udayana, ratusan pompa hidram telah dibeli Letjen Maruli untuk masyarakat di berbagai desa di NTT, guna mendekatkan air ke rumah masyarakat.

Perlu diketahui, Pompa hidram merupakan teknologi tepat guna dalam bidang pemompaan dengan menggunakan tenaga momentum air (water hammer) untuk menaikkan air yang dipompa, sehingga tidak perlu menggunakan BBM dan listrik.

Kunjungi Petani di Kampung Taiti

Dalam kunjungannya kali ini, jenderal bintang tiga itu bertemu dengan para petani di kampung Taiti, Dusun 5, Desa Silu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang. Letjen Maruli didampingi Kepala Staf Korem 161/Wira Sakti, Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi bersama Kasiter Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Kav Djefri Marsono Hanok.

Pangkostrad, Letjen Maruli Simanjuntak, melakukan penanaman jagung secara simbolis di Desa Silu, Kabupaten Kupang

Di sana, Letjen Maruli menerima laporan Kepala Seksi Teritorial (Kasiter) Brigif-21/Komodo, Kapten Inf Donatus, bahwa progres penanaman jagung berjalan dengan baik dan lancar.

“Di lokasi Blok A luas area 6,2 Ha, luas lahan yang sudah tertanam 5,8 Ha; Blok E luas area 8,4 Ha, luas lahan yang sudah tertanam 8 Ha; Blok B yang rencana hari ini kita panen sekalian meninjau lokasi dan sekaligus kita akan mulai penanaman sore ini dengan luas area yang kita tanam secara simbolis ada 4,3 Ha,” papar Kasiter Donatus di hadapan Pangkostrad.

Menanggapi laporan tersebut, Pangkostrad Maruli mengungkapkan bahwa dirinya merasa gembira karena progres penanaman jagung berjalan dengan baik.

“Saya senang bahwa progres ini ada. Saya sampaikan tadi bahwa perjalanan kita ini adalah untuk bekerja. Mungkin tidak banyak, tapi kita sudah melakukan hal ini selama satu tahun lebih,” ungkap Pangkostrad.

Pangkostrad mengisahkan, awalnya ia melihat bahwa masyarakat di Taiti sangat membutuhkan air. Maka dirinya berusaha untuk mencari solusi atas kebutuhan itu.

“Awalnya kita lihat di sini orang-orang perlu air, makanya kita bikin sanitasi, tapi belum memadai untuk perkebunan karena untuk akses bibit, pupuk, dan bekerja di lapangan memang tidak mudah. Tapi berkat kerja sama kita semua kita membuktikan kepada kementrian bahwa target kita bukan hanya swasembada. Saya optimis, kalau kita bisa bekerja lebih giat kita bisa ekspor jagung,” papar Letjen Maruli.

Pangkostrad menambahkan, apabila semua pihak memiliki komitmen bersama dan disuport oleh Kementerian yang tepat, juga dilaksanakan di tempat yang tepat, maka ia meyakini bahwa apa yang dilakukan bisa menjadi contoh untuk daerah-daerah yang lain.

“Saya yakin bahwa kita bisa. Kalau ini bisa, ini akan menjadi contoh buat daerah-daerah lain. Mudah-mudahan generasi muda bisa meneruskan pertanian yang lebih maju agar hasilnya bisa lebih maksimal. Kalau hasilnya banyak, tentu akan meningkatkan pendapatan kita, juga pendapatan negara,” ujarnya.

“Saya bangga melihat warga semuanya ceria. Kita juga punya harapan untuk bisa mengubah kehidupan masyarakat di berbagai aspek kehidupan, kesehatan, perekonomian, anak-anak bisa sekolah yang baik, dan sebagainya. Harapannya adalah, akan ada banyak orang hebat yang muncul sebagai penerus daerah ini, agar daerah atau kampungnya bisa dikembangkan jauh lebih bagus,” tandas Letjen Maruli.

Di tempat yang sama, mewakili Kementerian Pertanian, Dr. Liferdi Lukman, S.P, M.Si., juga mengungkapkan kebanggaannya karena bisa mengunjungi Nusa Tenggara Timur.

“Berkat Bapak Panglima Kostrad yang sudah menghadirkan air, masyarakat bisa terbantu. Air adalah kunci kehidupan. Kalau sudah ada air, maka kami yakin kita bisa swasembada jagung,” ucapnya. (*/JR)

Pos terkait