KUPANG, nusalontar.com | Tim Pendampingan dari Poltekes Kemenkes Kupang melakukan pembinaan dan pemberdayaan keluarga beresiko stunting di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang.
Kegiatan ini merupakan kerja kolaborasi antar perguruan tinggi dan pemerintah dalam konteks pentahelix di bidang kesehatan, khususnya dalam penanganan stunting di Kabupaten Kupang.
Berdasarkan data penimbangan Februari 2022, prevalensi angka stunting di Kabupaten Kupang meningkat drastis menjadi 72.027 atau 24,1 %. Desa Raknamo sendiri memiliki prevalensi stunting sebesar 19.9%.
Adrianus Ola Wuan, S.Si.,M.Sc., selaku Ketua Pelaksana Kegiatan mengatakan, kegiatan ini diawali dengan pembentukan Tim Pendampingan di Desa Raknamo. Tim ini beranggotakan Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang dari berbagai jurusan.
Kata dia, tim yang telah terbentuk melakukan pendekatan dengan pola One Tim One Family.
Ola menjelaskan, tim tersebut melakukan observasi dan survei dengan menemui dan melakukan pertemuan terlebih dahulu dengan Kepala Desa Raknamo yang menjadi tempat/lokasi binaan dalam pemberdayaan keluarga beresiko stunting.
Dari hasil pertemuan, lanjutnya, disepakati untuk melakukan binaan terhadap 7 keluarga yang berasal dari Desa Raknamo.
“Tujuh keluarga tersebut kita berikan intervensi dari berbagai jenis kegiatan yang akan dilakukan nantinya,” imbuh Adrianus Ola.
Ola menyebut, salah satu kegiatan yang dilakukan oleh tim adalah melakukan screening HB dan kecacingan pada anak-anak stunting di desa tersebut.
Ia menerangkan, kegiatan dimaksud bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kadar hemoglobin dan kejadian kecacingan pada anak-anak stunting.
Selain itu, lanjut Ola, kegiatan ini juga menjadi bahan evaluasi program penurunan angka stunting di Desa Raknamo selaku Desa Binaan Program One Tim One Family dalam rangka menjadi Desa Model Pemberantasan Stunting.**