KUPANG – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang menyelenggarakan kegiatan Pajak Bertutur bersama siswa kelas X, XI, dan XII, di SMA Katolik Giovanni Kupang, Kamis (18/8/2022).
Kegiatan Pajak Bertutur merupakan bagian dari program inklusi perpajakan yang sudah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sejak tahun 2017 dan dilakukan secara serentak di seluruh instansi vertikal DJP di seluruh Indonesia.
Kepala KPP Pratama Kupang, Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi, menyatakan bahwa kegiatan Pajak Bertutur ini bertujuan untuk mewujudkan generasi muda Indonesia yang sadar pajak. Menurut Ayu, rakyat dan pemerintah memiliki peran yang sama pentingnya dalam membangun perekonomian negara.
“Kami sebagai salah satu unit pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi masyarakat terkait perpajakan sebagai penopang utama penerimaan negara, terutama bagi generasi muda penerus bangsa melalui program-program inklusi kesadaran pajak seperti Pajak Bertutur ini,” ujar Ayu.
Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 100 siswa tersebut diawali dengan sambutan oleh Kepala Seksi Pengawasan VI, Vina Satya Graha dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala SMA Katolik Giovanni Kupang, RD Drs. Stefanus Mau Pr.
Dalam sambutannya, Vina memaparkan jenis-jenis pajak yang dikelola oleh KPP Pratama Kupang serta manfaat pajak yang dapat dirasakan oleh para siswa.
“Sosialisasi mengenai pajak bagi anak usia sekolah sangatlah penting untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya pajak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini karena dalam waktu 20 hingga 25 tahun ke depan, mereka semua akan ada pada usia produktif yang menjadi pelaku kegiatan ekonomi sehingga akan sekaligus menjadi pembayar pajak,” tutur Vina.
Romo Stefanus dalam sambutannya berharap para siswa dapat memahami peran pajak bagi pembangunan negara serta manfaat dari membayar pajak.
“Pajak ini merupakan bagian yang penting dalam membangun negara, sehingga anak-anak diharapkan dapat memahami dari mana uang pajak berasal, untuk siapa uang pajak digunakan, dan apa saja manfaat dari uang pajak yang dapat anak-anak terima,” ucap Romo Stefanus.
Pada kesempatan yang sama, Fungsional Penyuluh Pajak, Jupiter Heidelberg Siburian, memaparkan materi seputar pendapatan negara, belanja negara, pengenalan pajak, hingga manfaat pajak. Dalam paparannya, Jupiter menjelaskan bahwa pemerintah memiliki dompet yang dapat menerima dan mengeluarkan uang yang dinamakan APBN.
Uang yang masuk ke dompet APBN dinamakan sebagai pendapatan negara, sedangkan uang yang keluar dari dompet APBN bernama belanja negara. Pendapatan negara dapat berasal dari beberapa sumber yakni penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta hibah.
“Dari beberapa sumber pendapatan negara tersebut, 70 persen penerimaan negara itu berasal dari pajak. Sehingga dapat kita katakan kalau pajak merupakan tulang punggung penerimaan negara,” jelas Jupiter.
Lebih lanjut, Jupiter mengajak para siswa untuk turut berperan dalam pembangunan negara dengan cara disiplin mematuhi tata tertib sekolah, mengikuti lomba-lomba untuk meraih prestasi, dan giat belajar demi masa depan.
Kegiatan dimeriahkan dengan adanya games yang berhadiah menarik. Para siswa tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan dan sangat bersemangat menjawab pertanyaan kuis yang dilontarkan oleh Tim Penyuluh KPP Pratama Kupang.
“Terima kasih Kantor Pajak Kupang sudah memberikan materi seputar pajak kepada kami. Kegiatan ini membuat kami lebih paham manfaat pajak bagi masyarakat, “ tutup salah seorang siswa kelas X.
Dengan diselenggarakannya Pajak Bertutur yang menyasar dunia pendidikan ini diharapkan dapat menumbuhkan sejak dini kesadaran dan kepedulian siswa akan pentingnya pajak sebagai penopang pembangunan negara dan kesejahteraan rakyat. (*/JR)