PAPDI Rayakan HUT ke-65, Ini Harapan akan Keberadaannya di NTT

 

KUPANG – Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-65 tahun. Diharapkan keberadaan PAPDI terutama di NTT, bisa memberi manfaat bagi masyarakat.

Bacaan Lainnya

Ketua panitia HUT PAPDI di NTT, dr. Yaditta Mirdania, M.Biomed, Sp.PD, mengatakan, PAPDI didirikan pada 16 November 1957 silam.

“Saat ini PAPDI memiliki jumlah anggota sebanyak 5226 anggota dan 39 Cabang PAPDI yang tersebar dari Sabang sampai Merauke,” sambung dr. Yaditta Mirdania, Minggu 20 November 2022 ketika membuka perayaan HUT PAPDI di RS Bhayangkara Kupang.

Dia menyebut, tahun ini PAPDI memperingati HUT dengan mengusung tema ‘Bersama Membangun Indonesia Sehat dan Produktif’. Sementara untuk puncak kegiatan, menurutnya, dilaksanakan secara hybrid dari kota Bandar Lampung yang diikuti PAPDI Cabang se-Indonesia.

“Kegiatan HUT PAPDI ke-65 kali ini selain diikuti oleh Anggota PAPDI juga mengajak dan melibatkan peran serta masyarakat untuk bergabung bersama dalam rangkaian kegiatan HUT PAPDI ke 65, yang dilaksanakan serentak di semua Cabang PAPDI mulai pukul 06.00 WIB. yang akan dikoordinir oleh masing masing PAPDI Cabang,” ujarnya.

Di NTT, sebut dr. Yaditta Mirdania, PAPDI Cabang NTT ikut memeriahkan HUT PAPDI ke 65 melalui berbagai rangkaian acara.

“Ada enam titik sebagai pusat kegiatan yang berlangsung di NTT sejak tanggal 16 November yang lalu, bertempat di Kabupaten Belu, Kota Kupang, Waingapu, Maumere dan Larantuka, Flores Timur,” sebutnya.

Dia merinci kegiatan yang berlangsung itu antara lain, peluncuran layanan Fibroscan Poli penyakit dalam,
pemotongan tumpeng HUT PAPDI ke-65 dan ada webinar.

“Ada juga senam lansia, pemeriksaan tekanan darah dan gula darah, serta konsultasi bersama dokter spesialis secara gratis,” ujarnya.

Selain itu, tambahnya, dilaksanakan juga dialog jendela sehat mengenai masalah kesehatan di bidang penyakit dalam serta siaran pendidikan hidup sehat secara CERDIK.

“Selanjutnya ada talk show hidup sehat secara cerdik, hidup sehat bahagia dan produktif bersama kencing manis. Lalu siaran pendidikan menyangkut diabetes mellitus dan komplikasinya serta talk show penyakit gagal ginjal dan cuci darah,” bebernya.

“Kami berharap pada acara kali ini, dapat menjadi ajang silaturahmi antar anggota PAPDI Cabang NTT dan juga masyarakat sekitar. Di samping itu juga semoga acara kali ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan upaya hidup sehat,” katanya.

Dia berharap dengan perayaan HUT PAPDI di NTT bisa menumbuhkan kekompakan dan kekuatan dokter spesialis penyakit dalam di seluruh NTT.

“Serta membangun kebersamaan dan kebermanfaatan PAPDI di tengah-tengah masyarakat Indonesia untuk bersama membangun Indonesia sehat,” tambah dr. Yaditta Mirdania.

Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM, mengatakan bahwa jumlah dokter spesialis sejauh ini cukup tersedia di daerahnya. Ia menyebut, khusus untuk dokter spesialis penyakit dalam terdapat empat orang. Meski di kawasan perbatasan, ia mengaku semua pelayanan kesehatan berjalan lancar.

“Memang jumlah dokter spesialis di Kabupaten Belu masih minim. Akan tetapi, semoga distribusi pelayanan kesehatan ke masyarakat tetap dimaksimalkan dengan potensi sumberdaya yang ada.

Dia berharap semoga perayaan HUT PAPDI ke-65 ini menghadirkan kolaborasi bersama dalam memberikan pelayanan kesehatan.

“Dengan begitu, era pasca pandemi Covid-19 ini semua akan tumbuh secara bersama dan lebih kuat,” imbuhnya.

Agus Taolin juga menekankan agar penanganan penyakit kronis di daerah perbatasan seperti Kabupaten Belu, harus menjadi perhatian serius.

“Oleh karena itu, perhatian paling utama adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” tandasnya.

Pos terkait