KOTA KUPANG – Penjabat Wali Kota Kupang, George Melkiades Hadjoh, menekankan pentingnya kerja kolaboratif dalam menangani stunting di Kota Kupang.
Hal ini diungkapkan Penjabat Wali Kota Kupang, saat memberi sambutan sebelum membuka kegiatan Pemberian Makan Tambahan bagi ibu hami dengan kondisi energi kronis (KEK), serta sosialisasi gemar makan ikan, di Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Kamis (01/12/2022).
Mengutip ayat kitab suci, George mengatakan bahwa Tuhan sendiri sudah mengajarkan kita agar selalu bekerja bersama-sama.
“Memang sekarang kita tidak lagi bisa kerja sendiri. Itu Tuhan sudah ajarkan sejak 2000 tahun yang lalu, baca di Injil Yohanes: Akulah pokok anggur dan kamu ranting-rantingnya,” sebut Hadjoh.
“Oleh karena itu, kalau Tuhan sudah ajarkan teori kolaborasi dan kita masih kerja sendiri-sendiri, itu artinya kita makan puji,” sambungnya.
Pada kesempatan itu Penjabat Wali Kota mengajak semua pihak untuk satukan kekuatan dan bekerja bersama-sama.
Ia menjelaskan, Pemerintah Kota Kupang sudah menjadikan 3 OPD, yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Dinas Kependudukan sebagai leading sector penanganan stunting di Kota Kupang.
“Kita harus bekerja bersama-sama, bekerja dengan tulus dan sungguh-sungguh demi pertumbuhan yang lebih baik,” tegasnya.
Menurutnya, kolaborasi pemerintah, pengusaha, media, dan seluruh komponen masyarakat sangat dibutuhkan untuk penganan berbagai persoalan, terutama persoalan stunting ini.
“Mari bekerja bersama-sama, bekerja lebih keras, lebih cepat, dan lebih sungguh, supaya maksimal tahun 2024 stunting sudah bisa kita tekan serendah-rendahnya,” papar Penjabat Wali Kota.
Selain ajakan untuk menekan angka stunting, Penjabat Wali Kota juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi menekan inflasi.
“Kita juga harus kerja kolaborasi untuk tekan inflasi. Tahun depan kita terancam resesi ekonomi, oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri dengan baik,” ajaknya.
Penjabat Wali Kota mengajak semua masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan untuk menanam.
“Jika tidak ada lahan, bisa pakai polyback,” tandasnya. (JR)