KUPANG – DPD Real Estate Indonesia (REI) Nusa Tenggara Timur, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menggelar vaksinasi massal Covid-19 bagi masyarakat Kota Kupang dengan target 5.000 orang.
Vaksinasi massal itu akan dilaksanakan di Pitoby Sport Center Sikumana mulai tanggal 20-24 September 2021.
“Pendaftarannya bisa melalui daring ataupun secara manual dengan cara datang ke lokasi vaksinasi Covid-19 di Pitoby Sport Center,” kata Ketua DPD REI NTT Bobby Pitoby kepada wartawan, Kamis (16/09/2021).
Bobby menjelaskan bahwa bahwa dengan cara daring masyarakat umum mulai dari usia remaja hingga lansia bisa mendaftar melalui http://reipeduli.id.
“Nanti langsung mendapatkan nomor antrean,” imbuhnya.
Boby mengingatkan agar masyarakat yang ingin mendaftar secara offline agar mendaftar di sekitar tanggal 23 atau 24 September, karena di hari pertama dan kedua pasti akan diprioritaskan untuk yang mendaftar secara online
“Saat ini sosialisasi dan pengumuman soal pelaksanaan vaksinasi yang akan digelar pekan depan itu sudah dilakukan. Kita berharap agar sejumlah media di Kupang juga bisa ikut mensosialisasikan hal tersebut sehingga semakin banyak warga yang divaksin,” pintanya.
Bobby menambahkan, pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat umum di Kota Kupang ini merupakan upaya dari REI NTT bersama Lembaga Jasa Keuangan untuk meningkatkan herd immunity dan juga mempercepat pencapaian target vaksinasi di NTT maupun nasional.
“Kini capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Kupang sudah sangat tinggi mencapai 68 persen. Cakupan ini lebih tinggi dari 21 kabupaten/kota yang ada di provinsi berbasis kepulauan itu,” terang Bobby.
Bobby menilai, jika pelaksanaan vaksinasi di Kota Kupang berjalan dengan baik dan 100 persen dan herd immunity terbentuk, ia meyakini bahwa perekonomian akan bangkit kembali.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT), I Nyoman Ariawan Atmaja, mengatakan, langkah vaksinasi ini dilakukan didasari pada jumlah kasus Covid-19 di NTT, per 14/09/2021 lalu yang tercatat sudah mencapai 61617 kasus.
“Walaupun kota Kupang sudah turun level 3 tentu kita tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) seperti jaga jarak memakai masker dan cuci tangan,” kata Nyoman di hadapan awak media, Kamis (16/09/2021).
Menurut Nyoman, percepatan vaksinasi ini juga mendukung upaya pemulihan ekonomi. Ia pun menerangkan lima hal yang harus dilakukan dalam pemulihan ekonomi. Pembukaan dan percepatan sektor produktif seperti pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, yang resikonya rendah kemudian juga mendorong pembiayaan melalui Pokja pembiayaan.
Selain itu, mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan melalui QRIS. Ini juga seturut saran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membangun
kebijakan antara fiskal, BI dan moneter.
Disisi mikroprudensial, sektor jasa keuangan selalu signifikan sehingga mempercepat pemulihan termasuk memperpanjang kredit. Kredit dilonggarkan lagi hingga tahun 2023. Untuk itu, BI mendorong ekosistem digitalisasi melalui perbankan dan menghubungkan dengan fintech. Sektor jasa keuangan mengambil kebijakan untuk melaksanakan vaksinasi hingga Maret 2022. Di 15 September 2021 NTT disebutkan, vaksin tahap I baru mencapai 25,99 persen atau sebesar 995.781 orang dari target 3,8 juta. Jumlahnya masih rendah.
Dosis II baru mencapai 13,21 persen atau 506068 orang. Berbeda dengan provinsi Bali dan DKI, hampir 100 persen dosis I. Bahkan, DKI lebih dari 100 persen.
“Makanya kita mendorong melalui kerja sama, mengajak pemerintah provinsi dan REI NTT untuk mempercepat vaksinasi di NTT. Dan kita sudah mulai pada tanggal 15 Januari yang lalu tahun 2021 sampai dengan 14 September sebanyak 958 ribu orang yang menerima vaksin I dan sebanyak 500053 orang menerima dosis II,” kata I Nyoman.
BI mengharapkan vaksinasi mencapai 75 persen dari target 3,8 juta masyarakat NTT. Jika vaksin dipercepat, pemulihan akan lebih cepat. Maumere dan Kota Kupang menjadi daerah pelaksanaan percepatan vaksinasi.
Senada, Waki kepala OJK NTT Setia Aryanto, mengungkapkan bahwa kolaborasi untuk melaksanakan vaksinasi masa ini merupakan upaya untuk mencapai target vaksinasi nasional sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo, juga untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
“Kita dari OJK dan BI pusat bekerjasama dengan kementerian kesehatan sudah menetapkan target, hingga Desember ini akan melaksanakan 10 juta vaksinasi, yang khusus diinisiasi oleh OJK dan BI,” sebutnya. (JR)