KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), mengajak segenap warga NTT untuk mengisi kemerdekaan dengan melawan musuh endemik yang selama ini merongrong masyarakat NTT.
“Melalui perayaan kemerdekaan ini, saya mengajak kita lebih fokus melawan musuh endemik yang selama ini membelenggu kita, yakni kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan dengan memanfaatkan segala kekayaan sumberdaya yang kita miliki,” tegas Gubernur VBL melalui Pidato Radio dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, yang dibacakan oleh Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Yosef Nae Soi, di Lantai 4 Kantor Gubernur NTT, Senin (15/8/2022).
Gubernur VBL mengatakan, beberapa tahun ini warga dunia dihadapkan dengan situasi yang sulit karena bencana datang silih berganti seperti pandemi Covid-19 dan perang antara Rusia dan Ukraina. Selain itu, NTT sendiri mengalami bencana banjir bandang di beberapa wilayah, Badai Seroja, serta penyakit African Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi. Namun, berkat kerja keras bersama, ujar Gubernur Laiskodat, NTT bisa melewati semuanya dengan baik.dan cepat.
“Kita persiapkan pariwisata dengan dukungan peternakan, pertanian, perikanan, dan produksi kelautan. Kita persiapkan berbagai produk kerajinan, kita dukung industri kecil dan mikro penghasil produk-produk NTT yang menjangkau pasar regional, nasional maupun internasional dengan memanfaatkan ekonomi elektronik. Kita harus membuktikan diri sebagai salah
satu daerah yang cepat pulih dan bangkit menjadi lebih baik,” tegas VBL.
Gubernur VBL menyebut, pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada triwulan II tahun 2022 mencapai 3,01persen, lebih
tinggi dari pertumbuhan triwulan I sebesar 1,62 persen. Sedangkan angka kemiskinan di NTT terus mengalami penurunan.
“Pada bulan Maret 2022, angka kemiskinan turun lagi sebesar 0,94 persen atau setara 14 ribu lebih orang, sehingga angka kemiskinan kini menjadi 20,05 persen. NTT tercatat sebagai salah satu dari sepuluh provinsi di Indonesia dengan penurunan angka kemiskinan tertinggi selama periode September tahun 2021sampai Maret 2022,” rinci Gubernur VBL.
Gubernur VBL juga menjelaskan bahwa tahun ini adalah tahun yang berat karena banyak negara di dunia terancam resesi akibat perang Rusia dan Ukraina, yang mengakibatkan ketidakpastian dalam banyak hal.
“Tahun ini kita dihadapkan pada situasi dinamika dan ketidakpastian global yang
tinggi. Upaya pemulihan ekonomi global tertahan dan tersendat karena adanya perang Rusia dan Ukraina. Rantai pasok pangan dan energi menjadi terganggu. Akibatnya, krisis pangan dan energi melanda dunia. Inflasi dan suku bunga bank di berbagai belahan dunia meningkat tajam. Target pertumbuhan ekonomi global Tahun 2022 dikoreksi oleh berbagai lembaga yang berkompeten. Ancaman krisis masih terus berlanjut. Bank Dunia dan IMF memperkirakan sekitar 60 negara dibayangi potensi menuju jurang resesi yang dalam dan bisa berujung pada negara gagal dalam melindungi dan menyelamatkan kepentingan nasional,” papar Gubernur VBL.
Sebagai bagian dari masyarakat ekonomi dunia, lanjut Gubernur VBL, Indonesia juga mengalami dampak dari krisis pangan dan energi tersebut.
“Dalam mengatasi ketidakpastian global akibat krisis pangan dan energi saat ini, Pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan untuk stabilitas ekonomi, sosial dan politik dalam negeri. Anggaran subsidi energi telah dialokasikan sebanyak 502 triliun agar menjamin ketersediaan pasokan enerji untuk mendukung aktivitas ekonomi,” ujarnya.
Gubernur VBL menyambung, sebagai negara dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, krisis ini dapat menjadi sebuah berkat tersembunyi dengan mendorong percepatan pemanfaatan energi alternatif, seperti energi matahari, panas bumi, angin, arus laut, dan sebagainya.
“Selain itu Pemerintah juga terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ketahanan ekonomi melalui gerakan cinta produk dalam negeri, optimalisasi peran UMKM dan mengurangi ketergantungan pada impor,” imbuhnya.
VBL juga menegaskan bahwa berbagai kebijakan ini harus didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia secara konsisten dengan mengobarkan semangat nasionalisme, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta menggalang solidaritas di antara sesama anak bangsa.
“Untuk itu, pada momentum bersejarah ini, saya mengajak seluruh masyarakat NTT agar terus meningkatkan kewaspadaan dan daya juang dengan mengobarkan semangat yang menyala-nyala dalam kebersamaan memerangi berbagai permasalahan sosial ekonomi di daerah ini demi mewujudkan visi: NTT Bangkit menuju Masyarakat Sejahtera dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya. (JR)