Polda NTT Bantah Klaim Liar Dukung Paslon Tertentu

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Ariasandy

KUPANG, nusalontar.com | Menanggapi rekaman suara yang viral di media sosial tentang klaim bahwa saat ini terdapat tiga kekuatan besar turut mendukung Melki-Johni pada Pilgub NTT, Polda NTT melalui Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Ariasandy, dengan tegas membantah pernyataan liar tersebut.

Kombes Pol Ariasandy menegaskan bahwa sebagai institusi penegak hukum dan pengayom masyarakat, Polri Netral dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2024.

Bacaan Lainnya

“Sudah menjadi komitmen bersama, apalagi beberapa waktu lalu, kita sudah deklarasi bersama bahwa Polri tugasnya adalah mengamankan penyelenggaraan pemilu pilkada di seluruh Indonesia,” tegas Kombes Pol Ariasandy saat dikonfirmasi, Jumat (22/11/2024)

Dia menegaskan, tugas Polisi adalah mengamankan, menjaga agar perjalanan pelaksanaan pilkada berjalan dengan aman, netral dan lancar.

“Jadi sekali lagi dalam hal ini Polri itu netral,” jelas Kombes Pol Ariasandy.

Dia menegaskan, jika ada anggota Polri di wilayah hukum Polda NTT yang ikut “bermain” dalam arena politik maka akan ditindak sesuai aturan yang berlaku.

“Kalau ada anggota yang kemudian coba – coba tidak netral, kita akan tindak sesuai aturan yang berlaku,” tandas Kombes Pol Ariasandy.

Rekaman Suara

Sebelumnya diberitakan bahwa ada rekaman suara yang beredar. Rekaman suara itu diduga milik anggota Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubenur dan Wakil Gubernur NTT nomor urut 2, Emanuel Melkiades Laka Lena-Johni Asadoma.

Rekaman suara itu diduga milik politisi Golkar, Muhammad Ansor, dan telah beredar luas di platform media sosial. Dalam rekaman itu, pemilik suara mengklaim bahwa saat ini terdapat tiga kekuatan besar yang berada di pihak Melki-Johni pada Pilgub NTT.

Tiga kekuatan besar yang dimaksudkan adalah TNI, Kepolisian, dan Kejaksaan. Bahkan, pemilik suara tersebut menegaskan bahwa seluruh kekuatan negara ini dikerahkan untuk memenangkan Paket Melki-Johni di Pilgub NTT yang berlangsung 27 November 2024.

Disebutkan pula bahwa Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden RI, Prabowo Subianto, telah mengerahkan seluruh komponen negara untuk memenangkan paket Melki-Johni pada tanggal 27 November 2024.

“Karena ada Sekretaris Gerindra bilang ke saya, Melki malu, Prabowo yang malu. Melki kalah, Prabowo yang kalah. Karena itu seluruh menteri ini, tiga kekuatan terbesar TNI, POLRI dan Kejaksaan berada di pak Melki. Hari ini bapak ibu perlu tahu, seluruh kekuatan negara ini dikerahkan untuk menangkan paket Melki di Pilgub NTT.” ujar pemilik suara dalam rekaman yang diduga Muhhamad Ansor tersebut.

Disebutkan pula dalam rekaman suara, terdapat 1.500 Pendamping Desa di seluruh NTT bekerja dengan diam untuk memenangkan paket Melki-Johni.

Dalam rekaman tersebut, ditegaskan pula bahwa bagi pendamping yang tidak bekerja untuk paket Melki-Johni akan diganti oleh menteri desa dan pembangunan daerah, Yandri Susanto.

Menurut rekaman itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah memiliki kedekatan dengan Ketua DPW PAN, Ahmad Yohan.

“Pendamping Desa semuanya berada di Pak Melki, jadi kalau masuk ke Desa, ada tim pendamping desa yang bekerja. Jadi diam-diam saja. Itu digeser semua dari PKB ke PAN karena yang disusun Pak Menteri itu adalah teman baiknya, Pak Ahmad Yohan, sahabatnya Pak Melki. Ada 150 pendamping desa bergerak di antara mereka. By name by address,” tegasnya.

Ia lantas menyebut bahwa Calon Wakil Gubernur NTT nomor urut 2, Johni Asadoma belum memiliki kekuatan di tubuh Partai Gerindra. Alasannya, Johni Asadoma belum setahun menjadi anggota partai Gerindra.

Namun, lanjutnya, dukungan dari Presiden RI, Prabowo Subianto kepada paket Melki-Johni semakin kuat menjelang pencoblosan nanti.

“Gerindra, Pak Johni itu baru setahun menjadi anggota Gerindra. Sinerginya belum terlalu kuat di Gerindra. Tetapi dukungan pak Prabowo kepada kita, pada Gerindra cukup kuat,” pungkasnya.

Dalam rekaman itu juga, pemilik suara mengaku mendapat informasi-informasi inteljen dari Kodim dan Polda NTT. Bahkan pemilik suara itu dengan tegas mengaku semua TNI berada di belakang Melki-Johni pada Pilgub NTT.

“Harus ada skenario dari sini untuk hajar, gimana (bagaimana) caranya. Harus ada skill, saya itu ada operasi khusus. Nanti kita lihat, nanti saya akan dapat report dari tim benak desa, saya akan dapat report juga dari Intel Kodim, intel Polda NTT. Tentara itu sudah di kita. Bukan netral lagi tentara, tentara di 02 jadi aman.” bebernya.

Muhammad Anshor, saat dikonfirmasi tim media, Jumat (22/11/2024) tidak merespon kendati sudah membaca pesan whatsapp yang dikirimkan kepadanya.**

**

Pos terkait