Politik Santun dan Merakyat Menjadi Kunci Kemenangan AP-RB

nusalontar.com, NGADA – “Gaya berpolitik yang santun dan merakyat menjadi kunci kemenangan AP-RB. Contoh yang diberikan, arahan kepada team, merupakan spirit yang membuat team bersemangat dan mampu menarik simpati pemilih hingga AP-RB unggul jauh dari pesaing-pesaingnya,” demikian diungkapkan Reynold Resi, koordinator team media AP-RB saat dihubungi NUSALONTAR.com melalui pesan via whatsapp.

Lebih lanjut Reynold menjelaskan, “Team AP-RB selalu menggunakan data dan pemetaan sehingga hasilnya sangat akurat. Tampilan kampanye yang kami lakukan adalah dengan menggunakan audio visual tentang program kerja ‘Tantenelaparis’. Semuanya dilakukan seefisien mungkin berdasarkan zona sumber daya atau potensi masing masing wilayah. Ternyata ide-ide kreatif yang digagas team bersama AP-RB membuahkan hasil yang memuaskan.”

Bacaan Lainnya

Selain itu, Reynold menuturkan bahwa kemenangan yang diraih oleh Bapak Andreas Paru tidak diperoleh dengan cara instan. Andreas sudah melakukan sosialisasi diri untuk memperkenalkan figurnya ke masyarakat Ngada di hampir 150 desa sejak 2015. Hal itu sangat membantu kinerja team juga AP-RB sendiri dalam mensosialisasikan visi-misi, karena masyarakat sudah mengenal AP-RB dengan baik.

Reynold yang pernah menjadi caleg PSI kabupaten Ende ini juga memaparkan bahwa data real count yang diterima oleh team sudah masuk seratus persen. Dan berdasarkan data yang masuk, Andreas Paru dan Raymundus Bena (AP-RB) memperoleh suara sebanyak 24.361, unggul cukup jauh dari kandidat-kandidat yang lain.

Di bawah ini kami tampilkan urutan perolehan suara Pilkada Ngada yang kami dapatkan dari team AP-RB:

  1. AP-RB : 24.361 suara
  2. CREDO : 16.574 suara
  3. HEBAT : 15.982 suara
  4. PAS-GUD : 14.910 suara
  5. FIRMAN : 14.591 suara

Data yang masuk adalah 357 TPS, total DPT: 111,416, Suara masuk: 86.494, Golput: 24.922, margin eror: 2,5%.

Selanjutnya Reynold mengungkapkan bahwa Bapak Andreas Paru dan Raymundus Bena terus berpesan agar seluruh team tetap harus tetap menunggu keputusan dan penetapan KPU sebagai penyelenggara, meskipun dalam perhitungan internal maupun penghitungan cepat AP-RB sudah unggul jauh dari kandidat yang lain.

(JR/NL.c)

Pos terkait